PENYULUHAN PERTANIAN 1
Praktek Penyuluhan Penyusunan
Rencana Usaha Keluarga
Dosen pengampu : Dr.TATANG SURYADI,
SP,MP
suparlan
PERTANIAN 1B
KEMENTERIAN PERTANIAN SEKOLAH
TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
MALANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penyuluhan pertanian..
Harapan saya semoga laporan ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik
Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan laporan ini.
MALANG. 20 januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
l.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang :...................................................
1.2 Tujuan :....................................................
1.3 Permasalahan :....................................................
ll.Tinjauan
Pustaka :....................................................
lll.Metode
Pelaksanaan
3.1
Lokasi dan Waktu :....................................................
3.2
Alat dan Bahan :....................................................
3.3
Identifikasi Masalah :....................................................
3.4
Identifikasi Potensi Wilayah :....................................................
3.5
Pelaksanaan :....................................................
3.6
Perencanaan Tindak Lanjut :...................................................
Iv.Hasil dan Pembahasan :...................................................
V. Penutup :...................................................
DAFTAR PUSTAKA :...................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1..1 Latar Belakang :
Pada umumnya desa GEDANGAN kec.mojowarno
kab. Jombang ini adalah mayoritas keluarga pertanian.Dengan adanya program
pemerintah untuk meningkatkan produksi padi yang meningkat, maka di Desa GEDANGAN ini perlu adanya pembekalan atau pelatihan penanaman ,agar petani ini
bisa menanam dengan baik dan benar.
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha
pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di
hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan
pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan agar dapat meningkatkan
pendapatan usaha dalam bidang pertanian adalah dengan menerapkan konsep
pengembangan sistem agribisnis terpadu, yaitu apabila sistem agribisnis yang
terdiri dari subsistem sarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pengolahan
dan pemasaran dikembangkan secara terpadu dan selaras.
Dikelompok
tani desa GEDANGAN ini mulai berkembang untuk meningkatkan produksi padi,karena
didesa ini mempunyai komoditas yg paling unggul adalah padi,dari pada jagung
dan kedelai.
1.2 Tujuan :
Tujuan dari Laporan ini antara Mengetahui mekanisme sistem
pengembangan agribisnis padi di Desa GEDANGAN, Mengetahui penerapan sistem agribisnis pada petani padi (program
pendampingan maupun tanpa pendampingan), Menganalisa pengaruh penerapan sistem
agribisnis terhadap pendapatan agribisnis padi.
Kegunaan dari Laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
sistem agribisnis terhadap, daerah di Desa GEDANGAN pada umumnya.
1.3 Permasalahan
Dalam
kegiatan agribisnis ini terdapat masalah masalah yang dihadapi PETANI yaitu Kurangnya perhatian penyuluh kepada petani,kurangnya
bantuan seperti mesin dan pupuk, yang akhirnya petani diDesa GEDANGAN dengan
sendirinya kebanyakan petani ini mengunakan cara tersendiri dan penanaman atau
pemupukan yg belum sesuai dengan kebutuhan tanaman,maka upaya peningkatan ini
harus adanya kerja sama yg baik dan saling mengerti,untuk meningkatkan pangan
untuk menuju kesejahteraan rakyat.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi dan
Pengertian Padi - Padian tumbuhan yg menghasilkan beras, termasuk jenis Oryza (Oryza sativa
L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia.
Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan
untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa
disebut sebagai padi liar.
Padi diduga
berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek
moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.
Padi adalah
salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama
mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada
beberapa jenis dari marga ( genus ) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi
liar.
Produksi
padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan
gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas
penduduk dunia.
Ciri – Ciri
Umum :
Padi tengah
diambil dari persemaian untuk ditanam di sawah. Padi termasuk dalam suku
padi-padian atau Poaceae ( Sinonim : Graminae atau Glumiflorae ).
Terna
semusim, berakar serabut; batang sangat pendek, struktur serupa batang
terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna
dengan pelepah regak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua,
berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang; bunga
tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang
terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula; buah tipe bulir atau
kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hamper bulat
hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang
dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan adalah endospremium
yang dimakan orang.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1
Lokasi dan Waktu :
Laporan ini saya
buat menurut data yang ada di
Desa GEDANGAN
kec.mojowarno.kab jombang.Waktu
palaksanaan yaitu, pada hari jumat 20 januari
2017.
3.2 Alat dan Bahan :
Ø Alat
untuk membuat laporan
Alat
tulis : Bulpoint/pensil buku sepidol dll.
Untuk mencari data
Ø
Bahan untuk membuat laporan
Data
masyarakat desa / para petani untuk agribisnis
Data ipw
desa dari penyuluh desa / kecamatan
Ø Alat untuk budidaya padi
Cangkul
Traktor ( jika ada )
Ø Bahan untuk budidaya padi
Menggunakan Bibit unggul tanaman padi
Mnggunakan Pupuk : ZA, Urea, NPK,organik dll
3.3
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
No
|
Subsistem Agribisnis
|
Masalah
|
Pemecahan Masalah
|
1.
|
Agro input
|
Belum adanya
bantuan dari pemerintah sperti:mesin
|
Membuat
proposal yang berisi tentang mintak bantuan mesin yang bisa disampaikan
melalui Bpp atau Dinas
|
2.
|
Agro onfarm
|
Kurang taunya pemupukan yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman
|
Memberika
pelatihan kepada petani yg belum tau.
|
3.
|
Agro industri
|
Masih
minimnya pengetahuan tentang pengelolahan hasil panen
|
Diperlukan
adanya perhatian khusus untuk bisa mengelolah hasil panen
|
4.
|
Agro niaga
|
Pemasaran
hasil pertanian melalui tengkulak
|
Perlu adanya
jalinan kemitraan dengan jaringan yang besar seperti:bulog
|
5.
|
Agro support
|
Kurang
adanya perhatian pemerintah terhadap petani yang sangat membutuhkan bantuan
alsintan
|
Petani harus
berupaya membuat proposal untuk diajukan ke pemerintahan,agar bisa
terealisasi untuk kemakmuran petani
|
3.4
Identifikasi Potensi Wilayah
A
.IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH DESA GEDANGAN
Identifikasi internal strategi dilakukan
melalui identifikasi data primer dan sekunder.identifikasi data primer
dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur
menggunakan teknis PRA,sedangkan identifikasi data sekunder dilakukan melalui
pengalian data dari monografi desa GEDANGAN.
B.IDENTIFIKASI POTENSI INTERNAL STRATEGI
Hasil identifikasi internal strategi
Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:
1.GEOGRAFI LOKUS PKL
Desa Gedangan memiliki 204,00 Ha dengan
pengunaannya sebagai luas tanah sawah
119,00 ha,luas tanah kering 60,00 ha,luas fasilitas umum 25,00 ha.secara
geografis letaknya sangat menguntungkan untuk komoditas pertanian dan
perternakan.
Wilayah desa Gedangan berbatasan dengan:
a).sebelah
utara : DESA MENGANTO
b).
Sebelah selatan : DESA GONDEK
c).sebelah
timur : mojojejer
d).sebelah
barat : jogoroto
C.KONDISI
LAHAN
Keadaan
lahan desa Gedangan mempunyai luasan sawah 119 ha,mempunyai ketinggian desa
Gedangan dari permukaan laut 350 mdl.mempunyai tingkat kemiringan yaitu dataran rendah.jenis tanah yang ada
didesa Gedangan yaitu tanah liat.kondisi kesuburan tanah liat tersebut cukup
baik dengan warna tanah coklat kehitaman.tekstur tanah ada yg sebagian besar
berpasir dan tidak.sedangkan untuk kesuburan kimianya juga cukup baik dengan
derajat keasaman tanah normal dan tanah tidak mudah mengalami erosi.
D.
KEADAAN IKLIM
Desa
Gedangan kecamatan mojowarno ini memiliki iklim sedang.mempunyai suhu rata”28
oC.dan jumlah bulan hujan 7 bulan. Dan tidak mempunyai kelembapan.
E.POTENSI
SUMBER DAYA MANUSIA
a .jumlah
penduduk,secara umum dengan kelurahan
jumlah
penduduk di desa Gedangan yang diambil dari rekap data profile Desa Gedangan
5.188 jiwa.untuk lebih jelas dapat lihat
ditabel:
TABEL
DATA SECARA UMUM JUMLAH PENDUDUK
NO
|
NAMA
DESA
|
L
|
P
|
JUMLAH
|
SKOR
PH
|
1
|
GEDANGAN
|
2750
|
2438
|
5188
|
Data
profil desa GEDANGAN Kecamatan mojowarno,2016.
b.Data
penduduk desa Gedangan berdasarkan usia.jumlah penduduk desa Gedangan berjumlah
5188 yang terdiri dari 2750 laki’ dan 2438 perempuan.dengan jumlah kepala KK
1510
TABEL
DATA SECARA USIA
B. USIA
|
||||||
Usia
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Usia
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
0-12 bulan
|
17 orang
|
5 orang
|
39 tahun
|
30 orang
|
20 orang
|
|
1 tahun
|
25 orang
|
15 orang
|
40
|
32 orang
|
39 orang
|
|
2
|
32 orang
|
17 orang
|
41
|
31 orang
|
35 orang
|
|
3
|
35 orang
|
25 orang
|
42
|
32 orang
|
26 orang
|
|
4
|
40 orang
|
30 orang
|
43
|
36 orang
|
37 orang
|
|
5
|
50 orang
|
40 orang
|
44
|
31 orang
|
22 orang
|
|
6
|
81 orang
|
56 orang
|
45
|
29 orang
|
24 orang
|
|
7
|
50 orang
|
45 orang
|
46
|
30 orang
|
31 orang
|
|
8
|
49 orang
|
36 orang
|
47
|
31 orang
|
33 orang
|
|
9
|
39 orang
|
30 orang
|
48
|
40 orang
|
32 orang
|
|
10
|
60 orang
|
55 orang
|
49
|
38 orang
|
39 orang
|
|
11
|
31 orang
|
27 orang
|
50
|
31 orang
|
32 orang
|
|
12
|
81 orang
|
67 orang
|
51
|
38 orang
|
30 orang
|
|
13
|
25 orang
|
45 orang
|
52
|
37 orang
|
29 orang
|
|
14
|
65 orang
|
55 orang
|
53
|
36 orang
|
38 orang
|
|
15
|
42 orang
|
40 orang
|
54
|
35 orang
|
35 orang
|
|
16
|
55 orang
|
45 orang
|
55
|
36 orang
|
26 orang
|
|
17
|
44 orang
|
37 orang
|
56
|
37 orang
|
39 orang
|
|
18
|
49 orang
|
40 orang
|
57
|
33 orang
|
27 orang
|
|
19
|
35 orang
|
40 orang
|
58
|
36 orang
|
28 orang
|
|
20
|
46 orang
|
52 orang
|
59
|
31 orang
|
26 orang
|
|
21
|
35 orang
|
46 orang
|
60
|
25 orang
|
26 orang
|
|
22
|
36 orang
|
40 orang
|
61
|
20 orang
|
23 orang
|
|
23
|
47 orang
|
40 orang
|
62
|
16 orang
|
19 orang
|
|
24
|
50 orang
|
47 orang
|
63
|
29 orang
|
20 orang
|
|
25
|
52 orang
|
50 orang
|
64
|
26 orang
|
18 orang
|
|
26
|
53 orang
|
55 orang
|
65
|
25 orang
|
21 orang
|
|
27
|
54 orang
|
48 orang
|
66
|
16 orang
|
17 orang
|
|
28
|
20 orang
|
20 orang
|
67
|
17 orang
|
19 orang
|
|
29
|
31 orang
|
35 orang
|
68
|
11 orang
|
10 orang
|
|
30
|
42 orang
|
37 orang
|
69
|
13 orang
|
14 orang
|
|
31
|
40 orang
|
40 orang
|
70
|
14 orang
|
19 orang
|
|
32
|
46 orang
|
40 orang
|
71
|
17 orang
|
16 orang
|
|
33
|
47 orang
|
42 orang
|
72
|
11 orang
|
16 orang
|
|
34
|
48 orang
|
47 orang
|
73
|
13 orang
|
16 orang
|
|
35
|
50 orang
|
46 orang
|
74
|
16 orang
|
15 orang
|
|
36
|
57 orang
|
40 orang
|
75
|
13 orang
|
17 orang
|
|
37
|
53 orang
|
40 orang
|
Lebih dari
75
|
5 orang
|
9 orang
|
|
38
|
51 orang
|
41 orang
|
Total
|
2750 orang
|
2438 orang
|
|
F.POTENSI
PENDIDIKAN
Tingkatan
Pendidikan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Usia 3 - 6
tahun yang belum masuk TK
|
149 orang
|
151 orang
|
Usia 3 - 6
tahun yang sedang TK/play group
|
114 orang
|
117 orang
|
Usia 7 -
18 tahun yang tidak pernah sekolah
|
165 orang
|
150 orang
|
Usia 7 -
18 tahun yang sedang sekolah
|
150 orang
|
135 orang
|
Usia 18 -
56 tahun tidak pernah sekolah
|
303 orang
|
281 orang
|
Tamat
SD/sederajat
|
193 orang
|
378 orang
|
Usia 12 -
56 tahun tidak tamat SLTP
|
210 orang
|
350 orang
|
Usia 18 -
56 tahun tidak tamat SLTA
|
781 orang
|
725 orang
|
Tamat
SMP/sederajat
|
262 orang
|
233 orang
|
Tamat
SMA/sederajat
|
131 orang
|
122 orang
|
Tamat
D-1/sederajat
|
3 orang
|
7 orang
|
Tamat
S-1/sederajat
|
47 orang
|
27 orang
|
Tamat
S-2/sederajat
|
3 orang
|
1 orang
|
Jumlah
Total
|
5.188
orang
|
G.MATA
PENCARIAN POKOK
Jenis
Pekerjaan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Petani
|
244 orang
|
5 orang
|
Buruh Tani
|
300 orang
|
250 orang
|
Perawat
swasta
|
4 orang
|
0 orang
|
Bidan
swasta
|
0 orang
|
1 orang
|
TNI
|
1 orang
|
0 orang
|
Pengusaha
kecil, menengah dan besar
|
6 orang
|
0 orang
|
Seniman/artis
|
0 orang
|
2 orang
|
Jumlah
Total Penduduk
|
813
orang
|
H.AGAMA/ALIRAN
KEPERCAYAAN
Agama
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Islam
|
2750 orang
|
2438 orang
|
Jumlah
|
2.750
orang
|
2.438
orang
|
I.KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Warga Negara
Indonesia
|
2750 orang
|
2438 orang
|
Jumlah
|
2.750
orang
|
2.438
orang
|
J. ETNIS
|
||
Etnis
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jawa
|
2750 orang
|
2438 orang
|
Jumlah
|
2.750
orang
|
2.438
orang
|
K. CACAT
MENTAL DAN FISIK
|
||
Jenis
Cacat
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Tuna netra
|
1 orang
|
0 orang
|
Lumpuh
|
0 orang
|
1 orang
|
Gila
|
6 orang
|
1 orang
|
Stress
|
1 orang
|
0 orang
|
Jumlah
|
8 orang
|
2 orang
|
L. TENAGA
KERJA
|
||
Tenaga
Kerja
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun
|
1552 orang
|
1450 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang bekerja
|
1500 orang
|
900 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang belum atau tidak bekerja
|
1500 orang
|
900 orang
|
Penduduk
usia 0 - 6 tahun
|
280 orang
|
188 orang
|
Penduduk
masih sekolah 7 - 18 tahun
|
590 orang
|
522 orang
|
Penduduk
usia 56 tahun ke atas
|
424 orang
|
415 orang
|
Jumlah
|
5.846 orang
|
4.375
orang
|
Total
Jumlah
|
10.221
orang
|
M.
KUALITAS ANGKATAN KERJA
|
||
Angkatan
Kerja
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang buta aksara dan huruf/angka latin
|
200 orang
|
200 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang tidak tamat SD
|
1012 orang
|
800 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang tamat SD
|
195 orang
|
378 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang tamat SLTP
|
210 orang
|
350 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang tamat SLTA
|
250 orang
|
300 orang
|
Penduduk
usia 18 - 56 tahun yang tamat Perguruan Tinggi
|
47 orang
|
27 orang
|
Jumlah
|
1.914
orang
|
2.055
orang
|
2. Luas
wilayah menurut penggunaan
|
|
Luas tanah
sawah
|
119,00 Ha
|
Luas tanah
kering
|
60,00 Ha
|
Luas tanah
basah
|
0,00 Ha
|
Luas tanah
perkebunan
|
0,00 Ha
|
Luas
fasilitas umum
|
25,00 Ha
|
Luas tanah
hutan
|
0,00 Ha
|
Total luas
|
204,00 Ha
|
TANAH
SAWAH
|
|
Sawah
irigasi teknis
|
119,00 Ha
|
Sawah
irigasi ½ teknis
|
0,00 Ha
|
Sawah
tadah hujan
|
0,00 Ha
|
Sawah
pasang surut
|
0,00 Ha
|
Total luas
|
119,00
Ha
|
TANAH
KERING
|
|
Tegal/ladang
|
0,00 Ha
|
Pemukiman
|
60,00 Ha
|
Pekarangan
|
0,00 Ha
|
Total luas
|
60,00
Ha
|
TANAH
BASAH
|
|
Tanah rawa
|
0,00 Ha
|
Pasang
surut
|
0,00 Ha
|
Lahan
gambut
|
0,00 Ha
|
Situ/waduk/danau
|
0,00 Ha
|
Total luas
|
0,00 Ha
|
TANAH
PERKEBUNAN
|
|
Tanah
perkebunan rakyat
|
0,00 Ha
|
Tanah
perkebunan negara
|
0,00 Ha
|
Tanah
perkebunan swasta
|
0,00 Ha
|
Tanah
perkebunan perorangan
|
0,00 Ha
|
Total luas
|
0,00 Ha
|
TANAH
FASILITAS UMUM
|
|
Kas
Desa/Kelurahan:
|
5,20 Ha
|
a. Tanah
bengkok
|
5,20 Ha
|
b. Tanah
titi sara
|
0,00 Ha
|
c. Kebun
desa
|
0,00 Ha
|
d. Sawah
desa
|
0,00 Ha
|
Lapangan
olahraga
|
0,00 Ha
|
Perkantoran
pemerintah
|
0,80 Ha
|
Ruang
publik/taman kota
|
0,00 Ha
|
Tempat
pemakaman desa/umum
|
1,00 Ha
|
Tempat
pembuangan sampah
|
0,00 Ha
|
Bangunan
sekolah/perguruan tinggi
|
1,50 Ha
|
Pertokoan
|
0,00 Ha
|
Fasilitas
pasar
|
0,00 Ha
|
Terminal
|
0,00 Ha
|
Jalan
|
16,50 Ha
|
Daerah
tangkapan air
|
0,00 Ha
|
Usaha
perikanan
|
0,00 Ha
|
Sutet/aliran
listrik tegangan tinggi
|
0,00 Ha
|
Total luas
|
25,00
Ha
|
3. Iklim
|
|
Curah
hujan
|
96,00 mm
|
Jumlah
bulan hujan
|
7,00 bulan
|
Kelembapan
|
0,00
|
Suhu
rata-rata harian
|
28,00 oC
|
Tinggi
tempat dari permukaan laut
|
350,00 mdl
|
Orbitasi
|
||
Jarak ke
ibu kota kecamatan
|
3,00 Km
|
|
Lama jarak
tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
kendaraan bermotor |
10,00 Jam
|
|
Lama jarak
tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor |
2,00 Jam
|
|
Kendaraan
umum ke ibu kota kecamatan
|
0,00 unit
|
Tidak Ada
|
Jarak ke
ibu kota kabupaten/kota
|
9,00 Km
|
|
Lama jarak
tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
kendaraan bermotor |
0,20 Jam
|
|
Lama jarak
tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor |
2,00 Jam
|
|
Kendaraan
umum ke ibu kota kabupaten/kota
|
0,00 unit
|
Tidak Ada
|
Jarak ke
ibu kota provinsi
|
76,20 Km
|
|
Lama jarak
tempuh ke ibu kota provinsi dengan
kendaraan bermotor |
2,00 Jam
|
|
Lama jarak
tempuh ke ibu kota provinsi dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor |
12,00 Jam
|
|
Kendaraan
umum ke ibu kota provinsi
|
0,00 unit
|
Tidak Ada
|
B. PERTANIAN
B.1. TANAMAN PANGAN
1.
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
|
|
Jumlah
keluarga memiliki tanah pertanian
|
249
keluarga
|
Tidak
memiliki
|
1.261
keluarga
|
Memiliki
kurang 10 ha
|
249
keluarga
|
Memiliki
10 – 50 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki
50 – 100 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki
lebih dari 100 ha
|
0 keluarga
|
Jumlah
total keluarga petani
|
1.510
keluarga
|
2. Luas
tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini
|
||
Jagung
|
132,00 Ha
|
7,00
Ton/ha
|
Kacang
kedelai
|
2,00 Ha
|
1,50
Ton/ha
|
Padi sawah
|
132,00 Ha
|
5,60
Ton/ha
|
3. Jenis komoditas buah-buahan yang
dibudidayakan
A.
Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-buahan
|
|
Jumlah
keluarga memiliki tanah perkebunan
|
Keluarga
|
Tidak
memiliki
|
Keluarga
|
Memiliki
kurang dari 10 ha
|
Keluarga
|
Memiliki
10 – 50 ha
|
Keluarga
|
Memiliki
50 – 100 ha
|
Keluarga
|
Memiliki
100 – 500 ha
|
Keluarga
|
Memiliki
500 – 1000 ha
|
Keluarga
|
Memiliki
lebih dari 1000 ha
|
Keluarga
|
Jumlah
total keluarga perkebunan
|
Keluarga
|
B. Hasil
Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan
|
Jenis
Tanaman
|
Luas (ha)
|
Hasil
panen (Ton/ha)
|
4.
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan Tanaman Buah-buahan ...
|
|
Dijual
langsung ke konsumen
|
Tidak
|
Dijual ke
pasar
|
Tidak
|
Dijual
melalui KUD
|
Tidak
|
Dijual
melalui tengkulak
|
Tidak
|
Dijual
melalui pengecer
|
Tidak
|
Dijual ke
lumbung desa/kel
|
Tidak
|
Tidak
dijual
|
Tidak
|
B.2 TANAMAN APOTIK HIDUP DAN SEJENISNYA
C.
PERKEBUNAN
1.
Pemilikan Lahan Perkebunan
|
|
Jumlah
keluarga memiliki tanah perkebunan
|
3 keluarga
|
Tidak
memiliki
|
1507
keluarga
|
Memiliki
kurang dari 5 ha
|
3 keluarga
|
Memiliki
10 – 50 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki
50 – 100 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki
100 – 500 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki
500 – 1000 ha
|
0 keluarga
|
Memiliki
lebih dari 1000 ha
|
0 keluarga
|
Jumlah
total keluarga perkebunan
|
1510
keluarga
|
Kepemilikan
Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara
|
0 keluarga
|
Total Luas
Perkebunan
|
0 Ha
|
2. Luas
dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
|
||||
Jenis
|
Swasta/negara
|
Rakyat
|
||
Luas (ha)
|
Hasil
(kw/ha)
|
Luas (ha)
|
Hasil
(kw/ha)
|
|
3.
Pemasaran Hasil Perkebunan ...
|
|
Dijual
langsung ke konsumen
|
Tidak
|
Dijual ke
pasar hewan
|
Tidak
|
Dijual
melalui KUD
|
Tidak
|
Dijual
melalui Tengkulak
|
Tidak
|
Dijual
melalui Pengecer
|
Tidak
|
Dijual ke
lumbung desa/kel
|
Tidak
|
Tidak dijual
|
Tidak
|
D. PETERNAKAN
1. Jenis populasi ternak
|
||
Jenis
Ternak
|
Jumlah
Pemilik
|
Perkiraan
Jumlah Populasi
|
Sapi
|
40 orang
|
50 ekor
|
Kambing
|
40 orang
|
50 ekor
|
4. Pemilik
Usaha Pengolahan Hasil Ternak
|
5.
Pemasaran Hasil Ternak ...
|
|
Dijual langsung
ke konsumen
|
Tidak
|
Dijual ke
pasar
|
Tidak
|
Dijual
melalui KUD
|
Ya
|
Dijual
melalui Tengkulak
|
Ya
|
Dijual
melalui Pengecer
|
Ya
|
Dijual ke
lumbung desa/kel
|
Ya
|
Tidak
dijual
|
Tidak
|
F. BAHAN GALIAN
1. Jenis
dan deposit bahan galian
|
|
Tanah liat
|
Ada
|
2. Produksi
bahan galian
|
|
Tanah liat
|
Sedang
|
3.
Kepemilikan dan Pengelolaan Bahan Galian
|
|
Tanah liat
|
Perorangan
|
4.
Pemasaran Hasil Galian ...
|
|
Dijual
langsung ke konsumen
|
Tidak
|
Dijual ke
pasar
|
Tidak
|
Dijual
melalui KUD
|
Ya
|
Dijual
melalui Tengkulak
|
Ya
|
Dijual
melalui Pengecer
|
Tidak
|
Dijual ke
Perusahaan
|
Ya
|
Dijual ke
lumbung desa/kel
|
Ya
|
Tidak
dijual
|
Ya
|
G. SUMBER DAYA AIR
1. Potensi
Air dan Sumber Daya Air
|
|
Sungai
|
Kecil
|
2. Sumber
Air Bersih
|
|||
Jenis
|
Jumlah
(Unit)
|
Pemanfaat
(KK)
|
Kondisi Baik/Rusak
|
Sumur gali
|
863
|
863
|
Baik
|
Sumur
pompa
|
431
|
431
|
Baik
|
Depot isi
ulang
|
1
|
431
|
Baik
|
3.5 Pelaksanaan
Saya membuat laporan ini
dilaksanakan pada hari kamis 19 januari 2017. Dengan mengacu pada ipw wilayah desa saya yaitu Desa GEDANGAN
Kec.mojowarno.kab jombang, dengan
membuat laporan ini saya selaku mahasiswa juga dapat belajar dan dapat memahami
apa saja yang dilakukan oleh para keluarga petani baik dari segi agribisnis
maupun segi pertanianya meliputi pengolahan tanah, tanam, maupun panen.
3.6
Rencana Tindak Lanjut
Rencana
tindak lanjut saya ini mengharapkan agar nanty saya memulai agribisnis,karena
dalam identifikasi wilayah desa gedangan ini sedikit banyak masih mempunyai
kekurangan maka dari itu saya pengen merubah petani kita biar mendapatkan
fasilitas yang sesuai dengan keinginan
petani dan menjadi makmur.
Maka setelah saya mendapatkan ilmu dari sklh di
STPP MALANG ini menjadikan ilmu yg berguna bagi petani dan negara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman padi merupakan asal
muasal dari beras. Beras merupakan kebutuhan utama masyarakat Indonesia untuk
mencukupi kebutuhan karbohidrat. Begitu bergantungnya masyarakat akan kebutuhan
beras atau nasi, menyebabkan beras atau nasi menjadi kebutuhan utama dan wajib
untuk dipenuhi. Kecukupan dan keberhasilan budidaya tanaman padi menjadi
penentu untuk mencukupi kebutuhan.
Tanpa tanaman padi maka manusia tidak dapat mengkonsumsi nasi lagi.
Sehingga, budidaya tanaman padi harus terus dikembangkan oleh petani padi
Indonesia. Inilah Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, Selain nilai
kebutuhannya, tanaman padi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Seperti
sudah diketahui oleh masyarakat, nilai jual beras sangatlah tinggi dan pasti
laku tidak mungkin tidak laku. Oleh karena itu, diharapkan semakin bertambah
para petani yang mengembangkan budidaya tanaman padi ini.
Cara Menanam Padi
Untuk mendapatkan
tanaman padi yang berkualitas, tentu diperlukan cara tanam padi dan
proses penanaman yang baik dan benar, persiapan apa yang perlu di perhatikan
dalam membudidayakan tanaman padi. Berikut ini beberapa langkah dalam cara
menanam padi yang harus di perhatikan agar cara budidaya padi sampai panen
berikut ini:
Persiapan
media tanam
Media tanam untuk menanam padi haruslah disiapkan
minimal dua minggu sebelum penanaman. Persiapan dilakukan dengan mengolah tanah
sebagai media tanam. Tanah harus dipastikan bebas dari gulma dan rumput liar.
Jangan sampai pertumbuhan tanaman padi terganggu karena harus berbagi nutrisi
dan air dengan rumput-rumput liar. Jika sudah bebas dari tanaman liar, basahi
tanah dengan air lalu lakukan pembajakan. Pembajakan dilakukan untuk
mempersiapkan tanah dalam keadaan lunak dan gembur serta cocok untuk penanaman.
Di zaman modern ini pembajakan tidak lagi dilakukan dengan mencangkul tetapi
dengan menggunakan sapi ataupun traktor. Setelah melalui pembajakan, kembali
genangi media tanam dengan air. Air diberikan dalam jumlah banyak untuk
menutupi seluruh lahan dengan ketinggian hingga 10 cm. Biarkan air pada media
tanam terus menggenang. Air yang menggenang selama dua minggu akan menyebabkan
media tanam menjadi berlumbur dan racun pun dapat hilang karena ternetralisir.
Pemilihan
bibit
Bibit pada tanaman padi harus melalui pengujian
terlebih dahulu untuk menentukan kualitasnya. Pengujian dilakukan dengan
merendam sekitar 100 butir benih padi dalam air. Setelah dua jam periksalah
benih tersebut. Cara menanam benih padi yaitu dengan Pemeriksaan benih
dilakukan dengan mengidentifikasi perubahan pada benih. Jika terdapat lebih
dari 90 butir benih atau lebih dari 90% benih mengeluarkan kecambah, maka
artinya benih tersebut berkualitas unggul dan bermutu tinggi. Tentu benih yang
berkualitas unggul dan bermutu tinggi inilah yang layak untuk dibudidayakan.
Sedangkan jika benih tidak menunjukkan tanda seperti yang disebutkan diatas,
artinya benih tersebut tidak disarankan untuk dibudidayakan. Setelah menentukan
benih yang akan dijadikan bibit, maka dapat dilakukan persemaian segera.
Persemaian
Persemaian dilakukan setelah menentukan bibit yang
unggul. Bibit unggul tersebut kemudian akan disemai di wadah persemaian. Wadah
persemaian terlebih dahulu harus disiapkan. Kebutuhan wadah semai diberikan
dalam perbandingan sebesar 1 : 20. Misalkan akan menggunakan lahan sawah
sebesar 1 hektar maka wadah persemaiannya sekitar 500 m2. Lahan pada
wadah persemaian haruslah juga berair dan berlumpur. Berikan pupuk urea dan
pupuk TSP pada lahan persemaian dengan dosis masing-masing 10 gr per 1 m2.
Jika lahan persemaian sudah siap, sebarkan benih yang telah berkecambah dengan
merata.
Penanaman
Proses penanaman dilakukan setelah benih pada proses
persemaian telah tumbuh daun sempurna sebanyak tiga hingga empat helai. Jangka
waktu dari persemaian ke bibit siap tanam umumnya sekitar 12 hingga 14 hari
saja. Jika sudah siap tanam, pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam.
Pemidahan dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak tanaman. Penanaman
dilakukan pada lubang-lubang tanam yang telah disiapkan. Khusus untuk tanaman
padi dalam satu lubang dapat ditanam dua bibit sekaligus. Penanaman dilakukan
dengan memasukkan bagian akar membentuk huruf L agar akar dapat tumbuh dengan
sempurna. Kedalaman bibit ditanam pun ditentukan berkisar pada rentang 1 cm hingga
15 cm. Masa penanaman padi lebih baik dilakukan dua kali dalam setahun
berdasarkan masa penanamannya yang ideal.
Perawatan
lahan
Perawatan dilakukan dengan tiga hal yaitu
penyiangan, pengairan, dan pemupukan. Penyiangan dilakukan dengan menjaga kebersihan
lahan dari tanaman pengganggu. Penyiangan harus dilakukan rutin setiap periode
waktu tertentu. Bisa dilakukan dua minggu sekali atau tiga minggu sekali.
Pengairan diberikan sesuai kebutuhan. Seperti pada tanaman lainnya, pastikan
tidak ada kekurangan atau kelebihan air. Selanjutnya untuk pemupukan, dilakukan
pertama kali setelah tanaman padi berusia satu minggu. Jenis pupuk yang
diberikan adalah pupuk urea dengan dosis 100 kg per hektar dan pupuk TPS dengan
dosis 50 kg per hektar. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah 25 hari hingga
30 hari setelah penanaman. Diberikan kembali pupuk urea dengan dosis 50 kg per
hektar dan pupuk Phonska dengan dosis 100 kg per hektar.
Pencegahan
hama dan penyakit
Hama dan penyakit dapat dicegah dengan memberikan pestisida.
Pemanenan
Panen dilakukan dengan tanda-tanda padi yang sudah
menguning dan merunduk. Gunakan sabit gerigi untuk memanen dan letakkan hasil
panen pada tikar dengan merontokkan beras dari dalam bulir-bulir padi yang ada.
BAB V
PENUTUP
Demikian
laporan yang saya buat kurang lebihnya saya yang menyusun laporan usaha
agribisnis petani ini mempunyai banyak salah dan mungkin susunan ini kurang
sesuai dengan keingginan bapak.saya mintak maaf karena saya manusia biasa yang
perlu pembelajaran lagi secara terus-menerus.