Selasa, 29 Agustus 2017

Penyusunan Rencana Usaha Keluarga (RUK)


PENYULUHAN PERTANIAN 1
Praktek Penyuluhan Penyusunan Rencana Usaha Keluarga
Dosen pengampu : Dr.TATANG SURYADI, SP,MP



Hasil gambar untuk stpp malang

suparlan
PERTANIAN 1B

KEMENTERIAN PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
MALANG
2017







KATA PENGANTAR




   Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penyuluhan pertanian..
   Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik
  Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.







MALANG. 20 januari 2017






Penulis










                                                   

DAFTAR ISI





l.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang                                 :...................................................
1.2 Tujuan                                               :....................................................

1.3 Permasalahan                                   :....................................................      


ll.Tinjauan Pustaka                                   :....................................................

lll.Metode Pelaksanaan

   3.1  Lokasi dan Waktu                           :....................................................

   3.2  Alat dan Bahan                               :....................................................

   3.3  Identifikasi Masalah                        :....................................................

   3.4  Identifikasi Potensi Wilayah            :....................................................

   3.5  Pelaksanaan                                    :....................................................

   3.6  Perencanaan Tindak Lanjut           :...................................................


    Iv.Hasil dan Pembahasan                          :...................................................


    V. Penutup                                                 :...................................................


     DAFTAR PUSTAKA                               :...................................................








BAB I
PENDAHULUAN

1..1 Latar Belakang :
Pada umumnya desa GEDANGAN kec.mojowarno kab. Jombang ini adalah mayoritas keluarga pertanian.Dengan adanya program pemerintah untuk meningkatkan produksi padi yang meningkat, maka di Desa  GEDANGAN ini perlu adanya pembekalan  atau pelatihan penanaman ,agar petani ini bisa menanam dengan baik dan benar.
 Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan agar dapat meningkatkan pendapatan usaha dalam bidang pertanian adalah dengan menerapkan konsep pengembangan sistem agribisnis terpadu, yaitu apabila sistem agribisnis yang terdiri dari subsistem sarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pengolahan dan pemasaran dikembangkan secara terpadu dan selaras.
Dikelompok tani desa GEDANGAN ini mulai berkembang untuk meningkatkan produksi padi,karena didesa ini mempunyai komoditas yg paling unggul adalah padi,dari pada jagung dan kedelai.
1.2 Tujuan :
Tujuan dari Laporan  ini antara Mengetahui mekanisme sistem pengembangan agribisnis padi di Desa GEDANGAN, Mengetahui penerapan sistem agribisnis pada petani padi (program pendampingan maupun tanpa pendampingan), Menganalisa pengaruh penerapan sistem agribisnis terhadap pendapatan agribisnis padi.
Kegunaan dari Laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem agribisnis terhadap, daerah di Desa GEDANGAN pada umumnya.
       1.3 Permasalahan
Dalam kegiatan agribisnis ini terdapat masalah masalah yang dihadapi PETANI yaitu Kurangnya perhatian penyuluh kepada petani,kurangnya bantuan seperti mesin dan pupuk, yang akhirnya petani diDesa GEDANGAN dengan sendirinya kebanyakan petani ini mengunakan cara tersendiri dan penanaman atau pemupukan yg belum sesuai dengan kebutuhan tanaman,maka upaya peningkatan ini harus adanya kerja sama yg baik dan saling mengerti,untuk meningkatkan pangan untuk menuju kesejahteraan rakyat.




































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Definisi dan Pengertian Padi - Padian  tumbuhan yg menghasilkan beras, termasuk jenis Oryza (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.

Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga ( genus ) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.

Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.

                        
Ciri – Ciri Umum :

Padi tengah diambil dari persemaian untuk ditanam di sawah. Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae ( Sinonim : Graminae atau Glumiflorae ).
Terna semusim, berakar serabut; batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah regak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang; bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula; buah tipe bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hamper bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan adalah endospremium yang dimakan orang.















BAB III
METODE PELAKSANAAN

  3.1  Lokasi dan Waktu :
 Laporan ini saya buat menurut data yang ada di Desa GEDANGAN kec.mojowarno.kab jombang.Waktu palaksanaan yaitu, pada hari jumat 20 januari 2017.



   3.2  Alat dan Bahan :

Ø  Alat untuk membuat laporan
     Alat tulis : Bulpoint/pensil buku sepidol dll. Untuk mencari data
Ø  Bahan untuk membuat laporan
     Data masyarakat desa / para petani untuk agribisnis
     Data ipw desa dari penyuluh desa / kecamatan

Ø  Alat untuk budidaya padi

       Cangkul
       Traktor ( jika ada )

Ø  Bahan untuk budidaya padi

            Menggunakan  Bibit unggul tanaman padi
Mnggunakan Pupuk : ZA, Urea, NPK,organik dll











 
 3.3  Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah     
No
Subsistem Agribisnis
Masalah
Pemecahan Masalah
1.
Agro input
Belum adanya bantuan dari pemerintah sperti:mesin
Membuat proposal yang berisi tentang mintak bantuan mesin yang bisa disampaikan melalui Bpp atau Dinas
2.
Agro onfarm
Kurang taunya pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
Memberika pelatihan kepada petani yg belum tau.
3.
Agro industri
Masih minimnya pengetahuan tentang pengelolahan hasil panen
Diperlukan adanya perhatian khusus untuk bisa mengelolah hasil panen
4.
Agro niaga
Pemasaran hasil pertanian melalui tengkulak
Perlu adanya jalinan kemitraan dengan jaringan yang besar seperti:bulog
5.
Agro support
Kurang adanya perhatian pemerintah terhadap petani yang sangat membutuhkan bantuan alsintan
Petani harus berupaya membuat proposal untuk diajukan ke pemerintahan,agar bisa terealisasi untuk kemakmuran petani



3.4  Identifikasi Potensi Wilayah
A .IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH DESA GEDANGAN
Identifikasi internal strategi dilakukan melalui identifikasi data primer dan sekunder.identifikasi data primer dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur menggunakan teknis PRA,sedangkan identifikasi data sekunder dilakukan melalui pengalian data dari monografi desa GEDANGAN.
B.IDENTIFIKASI POTENSI INTERNAL STRATEGI
Hasil identifikasi internal strategi Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:
1.GEOGRAFI LOKUS PKL
Desa Gedangan memiliki 204,00 Ha dengan pengunaannya sebagai luas  tanah sawah 119,00 ha,luas tanah kering 60,00 ha,luas fasilitas umum 25,00 ha.secara geografis letaknya sangat menguntungkan untuk komoditas pertanian dan perternakan.
Wilayah desa Gedangan berbatasan dengan:
a).sebelah utara      : DESA MENGANTO
b). Sebelah selatan : DESA GONDEK
c).sebelah timur      : mojojejer
d).sebelah barat      : jogoroto


C.KONDISI LAHAN
Keadaan lahan desa Gedangan mempunyai luasan sawah 119 ha,mempunyai ketinggian desa Gedangan dari permukaan laut 350 mdl.mempunyai tingkat kemiringan  yaitu dataran rendah.jenis tanah yang ada didesa Gedangan yaitu tanah liat.kondisi kesuburan tanah liat tersebut cukup baik dengan warna tanah coklat kehitaman.tekstur tanah ada yg sebagian besar berpasir dan tidak.sedangkan untuk kesuburan kimianya juga cukup baik dengan derajat keasaman tanah normal dan tanah tidak mudah mengalami erosi.
D. KEADAAN IKLIM
Desa Gedangan kecamatan mojowarno ini memiliki iklim sedang.mempunyai suhu rata”28 oC.dan jumlah bulan hujan 7 bulan. Dan tidak mempunyai kelembapan.
E.POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
a .jumlah penduduk,secara umum dengan kelurahan
jumlah penduduk di desa Gedangan yang diambil dari rekap data profile Desa Gedangan 5.188 jiwa.untuk lebih jelas  dapat lihat ditabel:





TABEL DATA SECARA UMUM JUMLAH PENDUDUK
NO
NAMA DESA
L
P
JUMLAH
SKOR PH
1
GEDANGAN
2750
2438
5188

Data profil desa GEDANGAN Kecamatan mojowarno,2016.
b.Data penduduk desa Gedangan berdasarkan usia.jumlah penduduk desa Gedangan berjumlah 5188 yang terdiri dari 2750 laki’ dan 2438 perempuan.dengan jumlah kepala KK 1510
TABEL DATA SECARA USIA
B. USIA
Usia
Laki-laki
Perempuan
Usia
Laki-laki
Perempuan
0-12 bulan
17 orang
5 orang
39 tahun
30 orang
20 orang
1 tahun
25 orang
15 orang
40
32 orang
39 orang
2
32 orang
17 orang
41
31 orang
35 orang
3
35 orang
25 orang
42
32 orang
26 orang
4
40 orang
30 orang
43
36 orang
37 orang
5
50 orang
40 orang
44
31 orang
22 orang
6
81 orang
56 orang
45
29 orang
24 orang
7
50 orang
45 orang
46
30 orang
31 orang
8
49 orang
36 orang
47
31 orang
33 orang
9
39 orang
30 orang
48
40 orang
32 orang
10
60 orang
55 orang
49
38 orang
39 orang
11
31 orang
27 orang
50
31 orang
32 orang
12
81 orang
67 orang
51
38 orang
30 orang
13
25 orang
45 orang
52
37 orang
29 orang
14
65 orang
55 orang
53
36 orang
38 orang
15
42 orang
40 orang
54
35 orang
35 orang
16
55 orang
45 orang
55
36 orang
26 orang
17
44 orang
37 orang
56
37 orang
39 orang
18
49 orang
40 orang
57
33 orang
27 orang
19
35 orang
40 orang
58
36 orang
28 orang
20
46 orang
52 orang
59
31 orang
26 orang
21
35 orang
46 orang
60
25 orang
26 orang
22
36 orang
40 orang
61
20 orang
23 orang
23
47 orang
40 orang
62
16 orang
19 orang
24
50 orang
47 orang
63
29 orang
20 orang
25
52 orang
50 orang
64
26 orang
18 orang
26
53 orang
55 orang
65
25 orang
21 orang
27
54 orang
48 orang
66
16 orang
17 orang
28
20 orang
20 orang
67
17 orang
19 orang
29
31 orang
35 orang
68
11 orang
10 orang
30
42 orang
37 orang
69
13 orang
14 orang
31
40 orang
40 orang
70
14 orang
19 orang
32
46 orang
40 orang
71
17 orang
16 orang
33
47 orang
42 orang
72
11 orang
16 orang
34
48 orang
47 orang
73
13 orang
16 orang
35
50 orang
46 orang
74
16 orang
15 orang
36
57 orang
40 orang
75
13 orang
17 orang
37
53 orang
40 orang
Lebih dari 75
5 orang
9 orang
38
51 orang
41 orang
Total
2750 orang
2438  orang






     F.POTENSI PENDIDIKAN
Tingkatan Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Usia 3 - 6 tahun yang belum masuk TK
149 orang
151 orang
Usia 3 - 6 tahun yang sedang TK/play group
114 orang
117 orang
Usia 7 - 18 tahun yang tidak pernah sekolah
165 orang
150 orang
Usia 7 - 18 tahun yang sedang sekolah
150 orang
135 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak pernah sekolah
303 orang
281 orang
Tamat SD/sederajat
193 orang
378 orang
Usia 12 - 56 tahun tidak tamat SLTP
210 orang
350 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak tamat SLTA
781 orang
725 orang
Tamat SMP/sederajat
262 orang
233 orang
Tamat SMA/sederajat
131 orang
122 orang
Tamat D-1/sederajat
3 orang
7 orang
Tamat S-1/sederajat
47 orang
27 orang
Tamat S-2/sederajat
3 orang
1 orang
Jumlah Total
5.188 orang

     G.MATA PENCARIAN POKOK
Jenis Pekerjaan
Laki-laki
Perempuan
Petani
244 orang
5 orang
Buruh Tani
300 orang
250 orang
Perawat swasta
4 orang
0 orang
Bidan swasta
0 orang
1 orang
TNI
1 orang
0 orang
Pengusaha kecil, menengah dan besar
6 orang
0 orang
Seniman/artis
0 orang
2 orang
Jumlah Total Penduduk
813 orang

     H.AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN
Agama
Laki-laki
Perempuan
Islam
2750 orang
2438 orang
Jumlah
2.750 orang
2.438 orang
     I.KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan
Laki-laki
Perempuan
Warga Negara Indonesia
2750 orang
2438 orang
Jumlah
2.750 orang
2.438 orang

J. ETNIS
Etnis
Laki-laki
Perempuan
Jawa
2750 orang
2438 orang
Jumlah
2.750 orang
2.438 orang

K. CACAT MENTAL DAN FISIK
Jenis Cacat
Laki-laki
Perempuan
Tuna netra
1 orang
0 orang
Lumpuh
0 orang
1 orang
Gila
6 orang
1 orang
Stress
1 orang
0 orang
Jumlah
8 orang
2 orang


L. TENAGA KERJA
Tenaga Kerja
Laki-laki
Perempuan
Penduduk usia 18 - 56 tahun
1552 orang
1450 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang bekerja
1500 orang
900 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang belum atau tidak bekerja
1500 orang
900 orang
Penduduk usia 0 - 6 tahun
280 orang
188 orang
Penduduk masih sekolah 7 - 18 tahun
590 orang
522 orang
Penduduk usia 56 tahun ke atas
424 orang
415 orang
Jumlah
5.846 orang
4.375 orang
Total Jumlah
10.221 orang

M. KUALITAS ANGKATAN KERJA
Angkatan Kerja
Laki-laki
Perempuan
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang buta aksara dan huruf/angka latin
200 orang
200 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tidak tamat SD
1012 orang
800 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat SD
195 orang
378 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat SLTP
210 orang
350 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat SLTA
250 orang
300 orang
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat Perguruan Tinggi
47 orang
27 orang
Jumlah
1.914 orang
2.055 orang

2. Luas wilayah menurut penggunaan
Luas tanah sawah
119,00 Ha
Luas tanah kering
60,00 Ha
Luas tanah basah
0,00 Ha
Luas tanah perkebunan
0,00 Ha
Luas fasilitas umum
25,00 Ha
Luas tanah hutan
0,00 Ha
Total luas
204,00 Ha

TANAH SAWAH
Sawah irigasi teknis
119,00 Ha
Sawah irigasi ½ teknis
0,00 Ha
Sawah tadah hujan
0,00 Ha
Sawah pasang surut
0,00 Ha
Total luas
119,00 Ha
TANAH KERING
Tegal/ladang
0,00 Ha
Pemukiman
60,00 Ha
Pekarangan
0,00 Ha
Total luas
60,00 Ha
TANAH BASAH
Tanah rawa
0,00 Ha
Pasang surut
0,00 Ha
Lahan gambut
0,00 Ha
Situ/waduk/danau
0,00 Ha
Total luas
0,00 Ha
TANAH PERKEBUNAN
Tanah perkebunan rakyat
0,00 Ha
Tanah perkebunan negara
0,00 Ha
Tanah perkebunan swasta
0,00 Ha
Tanah perkebunan perorangan
0,00 Ha
Total luas
0,00 Ha
TANAH FASILITAS UMUM
Kas Desa/Kelurahan:
5,20 Ha
a. Tanah bengkok
5,20 Ha
b. Tanah titi sara
0,00 Ha
c. Kebun desa
0,00 Ha
d. Sawah desa
0,00 Ha
Lapangan olahraga
0,00 Ha
Perkantoran pemerintah
0,80 Ha
Ruang publik/taman kota
0,00 Ha
Tempat pemakaman desa/umum
1,00 Ha
Tempat pembuangan sampah
0,00 Ha
Bangunan sekolah/perguruan tinggi
1,50 Ha
Pertokoan
0,00 Ha
Fasilitas pasar
0,00 Ha
Terminal
0,00 Ha
Jalan
16,50 Ha
Daerah tangkapan air
0,00 Ha
Usaha perikanan
0,00 Ha
Sutet/aliran listrik tegangan tinggi
0,00 Ha
Total luas
25,00 Ha

3. Iklim
Curah hujan
96,00 mm
Jumlah bulan hujan
7,00 bulan
Kelembapan
0,00
Suhu rata-rata harian
28,00 oC
Tinggi tempat dari permukaan laut
350,00 mdl

Orbitasi
Jarak ke ibu kota kecamatan
3,00 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
kendaraan bermotor
10,00 Jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
2,00 Jam
Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan
0,00 unit
Tidak Ada
Jarak ke ibu kota kabupaten/kota
9,00 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
kendaraan bermotor
0,20 Jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
2,00 Jam
Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten/kota
0,00 unit
Tidak Ada
Jarak ke ibu kota provinsi
76,20 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan
kendaraan bermotor
2,00 Jam
Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor
12,00 Jam
Kendaraan umum ke ibu kota provinsi
0,00 unit
Tidak Ada
     B. PERTANIAN
     B.1. TANAMAN PANGAN
1. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian
249 keluarga
Tidak memiliki
1.261 keluarga
Memiliki kurang 10 ha
249 keluarga
Memiliki 10 – 50 ha
0 keluarga
Memiliki 50 – 100 ha
0 keluarga
Memiliki lebih dari 100 ha
0 keluarga
Jumlah total keluarga petani
1.510 keluarga

2. Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini
Jagung
132,00 Ha
7,00 Ton/ha
Kacang kedelai
2,00 Ha
1,50 Ton/ha
Padi sawah
132,00 Ha
5,60 Ton/ha
     3. Jenis komoditas buah-buahan yang dibudidayakan
A. Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-buahan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan
Keluarga
Tidak memiliki
Keluarga
Memiliki kurang dari 10 ha
Keluarga
Memiliki 10 – 50 ha
Keluarga
Memiliki 50 – 100 ha
Keluarga
Memiliki 100 – 500 ha
Keluarga
Memiliki 500 – 1000 ha
Keluarga
Memiliki lebih dari 1000 ha
Keluarga
Jumlah total keluarga perkebunan
Keluarga

B. Hasil Tanaman Dan Luas Tanaman Buah-buahan

Jenis Tanaman
Luas (ha)
Hasil panen (Ton/ha)

4. Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dan Tanaman Buah-buahan ...
Dijual langsung ke konsumen
Tidak
Dijual ke pasar
Tidak
Dijual melalui KUD
Tidak
Dijual melalui tengkulak
Tidak
Dijual melalui pengecer
Tidak
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak
Tidak dijual
Tidak

      B.2 TANAMAN APOTIK HIDUP DAN SEJENISNYA
C. PERKEBUNAN
1. Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan
3 keluarga
Tidak memiliki
1507 keluarga
Memiliki kurang dari 5 ha
3 keluarga
Memiliki 10 – 50 ha
0 keluarga
Memiliki 50 – 100 ha
0 keluarga
Memiliki 100 – 500 ha
0 keluarga
Memiliki 500 – 1000 ha
0 keluarga
Memiliki lebih dari 1000 ha
0 keluarga
Jumlah total keluarga perkebunan
1510 keluarga
Kepemilikan Usaha Perkebunan Yang Dimiliki Negara
0 keluarga
Total Luas Perkebunan
0 Ha



2. Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
Jenis
Swasta/negara
Rakyat
Luas (ha)
Hasil (kw/ha)
Luas (ha)
Hasil (kw/ha)

3. Pemasaran Hasil Perkebunan ...
Dijual langsung ke konsumen
Tidak
Dijual ke pasar hewan
Tidak
Dijual melalui KUD
Tidak
Dijual melalui Tengkulak
Tidak
Dijual melalui Pengecer
Tidak
Dijual ke lumbung desa/kel
Tidak
Tidak dijual
Tidak




       D. PETERNAKAN
    1. Jenis populasi ternak
Jenis Ternak
Jumlah Pemilik
Perkiraan Jumlah Populasi
Sapi
40 orang
50 ekor
Kambing
40 orang
50 ekor


4. Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak

5. Pemasaran Hasil Ternak ...
Dijual langsung ke konsumen
Tidak
Dijual ke pasar
Tidak
Dijual melalui KUD
Ya
Dijual melalui Tengkulak
Ya
Dijual melalui Pengecer
Ya
Dijual ke lumbung desa/kel
Ya
Tidak dijual
Tidak

     F. BAHAN GALIAN
1. Jenis dan deposit bahan galian
Tanah liat
Ada

2. Produksi bahan galian
Tanah liat
Sedang

3. Kepemilikan dan Pengelolaan Bahan Galian
Tanah liat
Perorangan













4. Pemasaran Hasil Galian ...
Dijual langsung ke konsumen
Tidak
Dijual ke pasar
Tidak
Dijual melalui KUD
Ya
Dijual melalui Tengkulak
Ya
Dijual melalui Pengecer
Tidak
Dijual ke Perusahaan
Ya
Dijual ke lumbung desa/kel
Ya
Tidak dijual
Ya

      G. SUMBER DAYA AIR
1. Potensi Air dan Sumber Daya Air
Sungai
Kecil

2. Sumber Air Bersih
Jenis
Jumlah (Unit)
Pemanfaat (KK)
Kondisi Baik/Rusak
Sumur gali
863
863
Baik
Sumur pompa
431
431
Baik
Depot isi ulang
1
431
Baik












  3.5  Pelaksanaan
Saya membuat laporan ini dilaksanakan pada hari kamis 19 januari 2017. Dengan mengacu pada ipw wilayah desa saya yaitu Desa GEDANGAN Kec.mojowarno.kab jombang, dengan membuat laporan ini saya selaku mahasiswa juga dapat belajar dan dapat memahami apa saja yang dilakukan oleh para keluarga petani baik dari segi agribisnis maupun segi pertanianya meliputi pengolahan tanah, tanam, maupun panen.

3.6 Rencana Tindak Lanjut
       Rencana tindak lanjut saya ini mengharapkan agar nanty saya memulai agribisnis,karena dalam identifikasi wilayah desa gedangan ini sedikit banyak masih mempunyai kekurangan maka dari itu saya pengen merubah petani kita biar mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan  keinginan petani dan menjadi makmur.
Maka setelah saya mendapatkan ilmu dari sklh di STPP MALANG ini menjadikan ilmu yg berguna bagi petani dan negara.




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman padi merupakan asal muasal dari beras. Beras merupakan kebutuhan utama masyarakat Indonesia untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat. Begitu bergantungnya masyarakat akan kebutuhan beras atau nasi, menyebabkan beras atau nasi menjadi kebutuhan utama dan wajib untuk dipenuhi. Kecukupan dan keberhasilan budidaya tanaman padi menjadi penentu untuk mencukupi kebutuhan.
Tanpa tanaman padi maka manusia tidak dapat mengkonsumsi nasi lagi. Sehingga, budidaya tanaman padi harus terus dikembangkan oleh petani padi Indonesia. Inilah Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, Selain nilai kebutuhannya, tanaman padi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Seperti sudah diketahui oleh masyarakat, nilai jual beras sangatlah tinggi dan pasti laku tidak mungkin tidak laku. Oleh karena itu, diharapkan semakin bertambah para petani yang mengembangkan budidaya tanaman padi ini.

Cara Menanam Padi

Untuk mendapatkan tanaman padi yang berkualitas, tentu diperlukan cara tanam padi dan  proses penanaman yang baik dan benar, persiapan apa yang perlu di perhatikan dalam membudidayakan tanaman padi. Berikut ini beberapa langkah dalam cara menanam padi yang harus di perhatikan agar cara budidaya padi sampai panen berikut ini:
Persiapan media tanam
Media tanam untuk menanam padi haruslah disiapkan minimal dua minggu sebelum penanaman. Persiapan dilakukan dengan mengolah tanah sebagai media tanam. Tanah harus dipastikan bebas dari gulma dan rumput liar. Jangan sampai pertumbuhan tanaman padi terganggu karena harus berbagi nutrisi dan air dengan rumput-rumput liar. Jika sudah bebas dari tanaman liar, basahi tanah dengan air lalu lakukan pembajakan. Pembajakan dilakukan untuk mempersiapkan tanah dalam keadaan lunak dan gembur serta cocok untuk penanaman. Di zaman modern ini pembajakan tidak lagi dilakukan dengan mencangkul tetapi dengan menggunakan sapi ataupun traktor. Setelah melalui pembajakan, kembali genangi media tanam dengan air. Air diberikan dalam jumlah banyak untuk menutupi seluruh lahan dengan ketinggian hingga 10 cm. Biarkan air pada media tanam terus menggenang. Air yang menggenang selama dua minggu akan menyebabkan media tanam menjadi berlumbur dan racun pun dapat hilang karena ternetralisir.


Pemilihan bibit
Bibit pada tanaman padi harus melalui pengujian terlebih dahulu untuk menentukan kualitasnya. Pengujian dilakukan dengan merendam sekitar 100 butir benih padi dalam air. Setelah dua jam periksalah benih tersebut. Cara menanam benih padi yaitu dengan Pemeriksaan benih dilakukan dengan mengidentifikasi perubahan pada benih. Jika terdapat lebih dari 90 butir benih atau lebih dari 90% benih mengeluarkan kecambah, maka artinya benih tersebut berkualitas unggul dan bermutu tinggi. Tentu benih yang berkualitas unggul dan bermutu tinggi inilah yang layak untuk dibudidayakan. Sedangkan jika benih tidak menunjukkan tanda seperti yang disebutkan diatas, artinya benih tersebut tidak disarankan untuk dibudidayakan. Setelah menentukan benih yang akan dijadikan bibit, maka dapat dilakukan persemaian segera.

Persemaian
Persemaian dilakukan setelah menentukan bibit yang unggul. Bibit unggul tersebut kemudian akan disemai di wadah persemaian. Wadah persemaian terlebih dahulu harus disiapkan. Kebutuhan wadah semai diberikan dalam perbandingan sebesar 1 : 20. Misalkan akan menggunakan lahan sawah sebesar 1 hektar maka wadah persemaiannya sekitar 500 m2. Lahan pada wadah persemaian haruslah juga berair dan berlumpur. Berikan pupuk urea dan pupuk TSP pada lahan persemaian dengan dosis masing-masing 10 gr per 1 m2. Jika lahan persemaian sudah siap, sebarkan benih yang telah berkecambah dengan merata.
Penanaman
Proses penanaman dilakukan setelah benih pada proses persemaian telah tumbuh daun sempurna sebanyak tiga hingga empat helai. Jangka waktu dari persemaian ke bibit siap tanam umumnya sekitar 12 hingga 14 hari saja. Jika sudah siap tanam, pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam. Pemidahan dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak tanaman. Penanaman dilakukan pada lubang-lubang tanam yang telah disiapkan. Khusus untuk tanaman padi dalam satu lubang dapat ditanam dua bibit sekaligus. Penanaman dilakukan dengan memasukkan bagian akar membentuk huruf L agar akar dapat tumbuh dengan sempurna. Kedalaman bibit ditanam pun ditentukan berkisar pada rentang 1 cm hingga 15 cm. Masa penanaman padi lebih baik dilakukan dua kali dalam setahun berdasarkan masa penanamannya yang ideal.

Perawatan lahan
Perawatan dilakukan dengan tiga hal yaitu penyiangan, pengairan, dan pemupukan. Penyiangan dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan dari tanaman pengganggu. Penyiangan harus dilakukan rutin setiap periode waktu tertentu. Bisa dilakukan dua minggu sekali atau tiga minggu sekali. Pengairan diberikan sesuai kebutuhan. Seperti pada tanaman lainnya, pastikan tidak ada kekurangan atau kelebihan air. Selanjutnya untuk pemupukan, dilakukan pertama kali setelah tanaman padi berusia satu minggu. Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk urea dengan dosis 100 kg per hektar dan pupuk TPS dengan dosis 50 kg per hektar. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah 25 hari hingga 30 hari setelah penanaman. Diberikan kembali pupuk urea dengan dosis 50 kg per hektar dan pupuk Phonska dengan dosis 100 kg per hektar.
pemupukan
Pencegahan hama dan penyakit
Hama dan penyakit dapat dicegah dengan memberikan pestisida.
Pemanenan
Panen dilakukan dengan tanda-tanda padi yang sudah menguning dan merunduk. Gunakan sabit gerigi untuk memanen dan letakkan hasil panen pada tikar dengan merontokkan beras dari dalam bulir-bulir padi yang ada.



































BAB V
PENUTUP

Demikian laporan yang saya buat kurang lebihnya saya yang menyusun laporan usaha agribisnis petani ini mempunyai banyak salah dan mungkin susunan ini kurang sesuai dengan keingginan bapak.saya mintak maaf karena saya manusia biasa yang perlu pembelajaran lagi secara terus-menerus.