Sabtu, 21 Juli 2018

BUSINESS PLAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Gambaran Umum
Identitas Perusahaan
Nama Brand                      : LIEFA
Pemilik perusahaan          : Nurmafirah
Telepon Perusahaan        : 085238967054

Identifikasi produk
Jenis produk                     : Singong Garlic 
Deskripsi produk               :
       Singkong Garlic di buat dengan olahan singkong dan bahan-bahan lain
       Pengemasan              :
Jenis Kemasan
Berat Produk Tiap Kemasan
Kemasan kotak kecil 
250 gram
Setiap kemasan singkong garlic dilengkapi dengan informasi yang mencantumkan merek, logo, komposisi, berat bersih, nama produsen, dan tanggal kadaluara
Manfaat produk                :
a.    Menarik minat masyarakat yang kurang menyukai kerupuk Ampas tahu
b.    Masyarakat hidup sehat dengan makanan makanan yang higienis.
c.     Menambah pilihan varian Kerupuk Ampa Tahu
d.    Dan juga dapat mengembangkan pembuatan Kerupuk Ampas Tahu
1.2   Tujuan    
Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan memberikan pekerjaan sebagaimana dibutuhkan dalam usaha ini dan menyediakan singkong garlic dengan cita rasa yang khas dan lezat, serta memberikan pelayanan yang bersih dan berkualitas untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan menjadikan usaha sigkong garlic ini terus berkembang.




BAB II
DESKRIPSI PRODUK
2.1.  Keunikan
Singkong garlic memiliki keunikan banya rasa, tidak memiliki bahan pengawet, tidak mengunakan bahan pengawet cocok untuk kalangan usia
2.2   Teknologi
Dalam proses pembuatan singkong garlic ini menggunakan Alat-alat yang sederhana, contonya, baskom, pisau,saringan,timbangan,wadah dll.
2.3   Daya Saing
Produk singkong galic ini dapat bersaing dipasaran karena singkong garlic yang kami pasarkan adalah :
a.   Kemasan di buat menarik sebaga daya tarik konsumen,
b.   Produk makanan sehat.




BAB III
ANALISIS PASAR
3.1   Segmentasi (Demografis dan geografis)
Secara demografis, sasaran pasar produk singkong garlic “LIEFA” kami adalah menjual di pingir jalan karena melihat faktor resiko kontinuitas produk.
Membuka outlet singkong garlic “LIEFA” juga kami buka di tempat pariwisata di kawasan pantai kolo, pantai amahami, inahami, dan tempat wisata di sekitar kota bima
Secara geografis, sasaran pasar produk singkong garlic Tahu “LIEFA” kami adalah kawasan sekitar kota bima seperti lapangan merdeka, ambaraba, kota baru, taman kota, dan lapangan pahlawan.
3.2   Target Pasar
·      Permintaan
Target jumlah permintaan dalam satu bulan adalah 5.000.000singkong garlic. Maka dalam satu tahun sebesar = 5.000.000 x 12 = 60.000.000 kg.
·      Penawaran
Target jumlah penawaran (produksi) dalam satu bulan adalah sesuai permintaan konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk nmemberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga, target penawaran adalah sebesar 38 ton/bulan.
·      Market Share
 Perluasaan pasar singkong garlic dalam satu tahun adalah sebesar 50%.

3.3   Harga
Produk singkong garlic ditetapkan dengan harga yang disesuaikan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dan memiliki keunggulan dimana bahan baku singkong garlic
Menjaga konsistensi penjualan dengan menetapkan harga yang sama di setiap penjualan atau warung-warung pedagang, proses penetapan harga dengan cara mark-up pricing yaitu menentukan haraga dengan terlebih dahulu menentukan tingkat pengembalian yang diinginkan atau dengan kata lain menentukan laba yang diinginkan terlebih dahulu, selanjutnya memalui data biaya produksi, detetapkan harga.


BAB IV
PERENCANAAN KEUANGAN
4.1. Analisi BEP (Harga dan poduksi)
A. Investasi
No
Jumlah barang
Volume
Harga
Jumlah
1
Baskom
4
 Rp     20,000
 Rp        80,000
2
Gas LPG (3Kg)
3
 Rp     20,000
 Rp        60,000
3
Kemasan
25
 Rp     23,000
 Rp      575,000
4
Kompor
3
 Rp   300,000
 Rp      900,000
5
Lem
2
 Rp       5,000
 Rp        10,000
6
Pencapit makanan
3
 Rp     18,000
 Rp        54,000
7
Pisau
10
 Rp     10,000
 Rp      100,000
8
Saringan
2
 Rp       7,000
 Rp        14,000
9
Serbet
3
 Rp       8,000
 Rp        24,000
10
Serok
2
 Rp     13,000
 Rp        26,000
11
Sotel
2
 Rp     10,000
 Rp        20,000
12
Talenan
2
 Rp     20,000
 Rp        40,000
13
Timbangan
1
 Rp   100,000
 Rp      100,000
14
Wadah (Kubus)
6
 Rp       3,000
 Rp        18,000
Wadah (Tabung)
2
 Rp       4,000
 Rp          8,000
16
Wajan
2
 Rp   120,000
 Rp      240,000
17
Bumbu rasa-rasa
20
 Rp       6,000
 Rp      120,000
Total investasi
 Rp   2,389,000








B. Biaya tetap
No
Jumlah barang
Volume
Harga
Jumlah
1
Baskom
4
 Rp       20,000
 Rp          80,000
2
Gas LPG (3Kg)
3
 Rp       20,000
 Rp          60,000
3
Kemasan
25
 Rp       23,000
 Rp        575,000
4
Kompor
3
 Rp     300,000
 Rp        900,000
5
Lem
2
 Rp         5,000
 Rp          10,000
6
Pencapit makanan
3
 Rp       18,000
 Rp          54,000
7
Pisau
10
 Rp       10,000
 Rp        100,000
8
Saringan
2
 Rp         7,000
 Rp          14,000
9
Serbet
3
 Rp         8,000
 Rp          24,000
10
Serok
2
 Rp       13,000
 Rp          26,000
11
Sotel
2
 Rp       10,000
 Rp          20,000
12
Talenan
2
 Rp       20,000
 Rp          40,000
13
Timbangan
1
 Rp     100,000
 Rp        100,000
14
Wadah (Kubus)
6
 Rp         3,000
 Rp          18,000
Wadah (Tabung)
2
 Rp         4,000
 Rp            8,000
16
Wajan
2
 Rp     120,000
 Rp        240,000
17
Bumbu rasa-rasa
20
 Rp         6,000
 Rp        120,000
Total Biaya Tetap
 Rp     2,389,000






C.  Biaya Variabel
No
Jenis Barang
Volume
Satuan (harga)
Jumlah (Per Minggu)
1
Singkong
40
 Rp            3.000
 Rp 120.000
2
Minyak Goreng
8
 Rp          12.000
 Rp  96.000
3
Kresek
4
 Rp            3.000
 Rp  12.000
4
Lain-lain
4
 Rp          20.000
 Rp  80.000
Total Biaya Variabel
 Rp  308.000

Total Biaya
NO
Jenis Biaya
Jumlah (Rp)
1
Biaya peralatan
2,389,000
2
Biaya bahan
308.000
3
Biaya perjalanan
1.840.000
4
Biaya Lain – lain
80.000
Total
10.984.980

Total cost                   = biaya tetap + biaya variable
                                    = Rp. 2.389.000 + 308.000
                                                = 2.697.000
Produktif @bulan             = 300 bungkus
Harga                                    = Rp. 10.000/bungkus
Pendapat @bulan            = produksi x harga
                                                =300 x 10.000
                                                =3.000.000
Laba @bulan                      =pendapatan per bulan – total cost
                                                =Rp. 3.000.000 - Rp. 2.697.000
                                                =Rp. 303.000
Lama Balik Modal             = Investasi : laba per bulan
                                                = Rp. 2.389.000 : Rp3.000.000
                                                =7 Bulan
R/C Ratio                             =pendapatan per bulan : total cost
                                                =Rp. 3.000.000 : Rp.2.697.000
                                                = Rp. 1,11
Jadi usaha ini menguntungkan karena R/C Ratio > 1 yaitu 1.11.






4.2 cash flow

KETERANGAN
Tahun 0
Tahun 1

TOTAL PENJUALAN


A
ARUS KAS MASUK



1.    Penjualan tunai

Rp. 303.000

2.    Modal sendiri
Rp.10.000.000


3.    Kredit investasi



4.    Kredit Modal Kerja



5.    Saldo kas kerja



Total kas masuk
Rp.10.000.000
Rp. 303.000
B
ARUS KAS KELUAR



1.    Investasi
Rp. 2.389.000
Biaya tetap


2.    Biaya Pokok Produksi

Rp. 3.000.000

3.    Biaya usaha sebelum



            Penyusutan



Total Kas Keluar
Rp. 2.389.000


Rp 2.697.000
C
KAS BERSIH (A-B)
Rp. 7.611.000
Rp.303.000
D
SALDO KAS AKHIR
Rp. 7.611.00
Rp.303.000

4.3 Balance Sheet
1.
Aktiva

A.     
Aktiva lancer


1.    Kas
Rp. 10.000.000

2.    Piutang
-

3.    Persediaan
-

Total Aktiva Lancar
Rp. 10.000.000
B.     
Aktiva Tetap


1.    Tanah
_

2.    Bangunan
_

3.    Investasi
Rp   2,389,000

4.    Kendaraan
Rp.100.000

5.    Lain-lain
Rp. 234.000

Total Aktiva Tetap
Rp. 2.723.000

Total Aktiva(A+B)
Rp. 12.389.000
II
Kewajiban dan Modal

A.     
Kewajiban Lancar


1.    Utang Dagang
_

2.    Kredit Modal Kerja
_

Total Kewajiban Lancar
_
Keuntungan =  total penjual – total biaya produksi
                     = (300x10.000)-(300x8.000)
                     = 3.000.000-2.400.000
                     = 600.000


4.4 bussiness Ratio
Ø  BEP (Break Even Point)
=Investasi =biaya produksi ) : keuntungan x lama produksi
=(2.389.000+3.000.000):303.000x4 bulan
=2.3 bulan
Ø  R/C
=Hasil Usaha : Biaya produksi
= Rp/. 3.000.000 / Rp.2.697.000
=1,1



BAB V
PENGORGANISASIAN
5.1   Struktur Organisasi
1.      Pemilik usaha
2.      Serketaris       
3.      bendahara      
4.      pekerja           

5.2   Job Description
1.      Pemilik usaha : mengontrol keadaan
2.      Serketaris        : Sebagai fasilitator
3.      bendahara       : Sebagai pengecekan kekurangan bahan-bahan
4.      pekerja            : sebagai pembantu pembuatan usaha singkong garlic