1.
Dosen Pengampu :Drs.
IGN Muditha, M.Sos
BAB
1
KOMUNIKASI
DAN IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH (IPW)
A.
KOMUNIKASI
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi
adalah ilmu, seni dan keterampilan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Semua gerak langkah manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup dan dalam berhubungan dengan manusia lain selalu
menggunakan komunikasi. Pada
hakekatnya, suatu peristiwa itu dapat disebut komunikasi atau bukan, dapat
dilihat dari tiga unsur.
1. Usaha,
yaitu motif komunikasi yang menggambarkan seseorang
dengan sengaja menyampaikan pesannya kepada orang lain.
2. Penyampaian
pesan, perilaku manusia dalam hal
penyampaian pesan. Jadi bukan semua perilaku manusia adalah komunikasi. Dengan
kata lain, ilmu komunikasi hanya mempelajari tentang penyampaian dan hanya
tentang pesan, bukan perilaku lainnya selain pesan.
3. Antar
manusia, yakni manusia sebagai
pengirim pesan dan yang lainnya bertindak sebagai penerima pesan. Ilmu
komunikasi tidak mempelajari penyampaian pesan kepada bukan manusia.
Hakekat
Komunikasi.
1) Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu
pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau
lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar,
majalah, radio, atau televisi.
2) Komunikasi sebagai
interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses
sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Contoh definisi
komunikasi dalam konsep ini, komunikasi
adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain,
sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
3)
Komunikasi
sebagai transaksi.
Dalam proses komunikasi tidak hanya sekedar
berlangsungnya kegiatan pemberian dan penerimaan informasi (pesan) tetapi
terjadi hubungan timbal balik yang bersifat tukar menukar informasi secara
simultan.
4)
Komunikasi adalah suatu proses.
Komunikasisebagai suatu proses berarti komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan dan terus menerus. Komunikasi tidak bersifat statis, melainkan
dinamis, artinya selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus.
5) Komunikasi adalah suatu sistem.
Komunikasi sebagai suatu sistem berarti merupakan
pola hubungan fungsional dari beberapa komponen atau unsur-unsur untuk mencapai
tujuan tertentu.
6) Komunikasi
merupakan usaha disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
secara sadar dan disengaja serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh
pelakunya. Dalam hal ini komunikasi diartikan sebagai usaha seseorang atau
sekelompok orang yang dengan sengaja menyampaikan pesan kepada orang lain
dengan tujuan terjadinya perubahan perilaku.
7) Komunikasi bersifat simbolis.
Komunikasi pada hakekatnya adalah usaha
penyampaian pesan yang dituangkan dalam
bentuk simbol. Simbol yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia
adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata dan kalimat-klaimat baik yang
disampaikan lewat lesan dan atau tulisan.
8) Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Yang dimaksud komunikasi menembus faktor ruang dan
waktu adalah bahwa komunikasi dapat berlangsung atau dapat terjadi tanpa para pelaku komunikasi harus
hadir pada waktu dan tempat yang sama.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi,
komunikasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa harus saling
bertatap muka.
Tujuan
dan Fungsi Komunikasi.
Tujuan proses komunikasi
secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari
atau mengajarkan sesuatu.
2. Mempengaruhi
perilaku seseorang.
3. Mengungkapkan
perasaan.
4. Menjelaskan
perilaku sendiri atau perilaku orang lain.
5. Berhubungan
dengan orang lain.
6. Menyelesaian
sebuah masalah.
7. Mencapai
sebuah tujuan.
8. Menurunkan
ketegangan dan menyelesaian konflik.
9. Menstimulasi
minat pada diri sendiri atau orang lain.
Sedang
fungsi komunikasi adalah; a) menyampaikan informasi (to inform), b) mendidik (to educate), c) menghibur
(to entertain), dan d) mempengaruhi (to influence).
Proses
dan Unsur-Unsur Komunikasi.
a) Proses komunikasi primer adalah
proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi ini adalah pesan
verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya) yang secara langsung mampu menterjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
b) Proses komunikasi sekunder adalah
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama.
c) Unsur-unsur
Komunikasi.
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa secara umum dalam proses
komunikasi itu mengandung unsur-unsur; a) sumber komunikasi (the communication source); b) penyandi (encoder); c) pesan (the massage); d) saluran (the channel); e) penterjemah sandi (the decoder); dan f) orang yang menerima
pesan (the communication receiver).
Mitos-
Mitos Komunikasi.
Mitos
adalah semacam takhayul sebagai akibat ketidaktahuan manusia, tetapi bawah
sadarnya memberitahukan tentang adanya sesuatu kekuatan yang menguasai dirinya
serta lingkungannya.
1)
Ritual
dan Mitos sebagai Tindakan Simbolis.
Dalam masyarakat tradisional, praktik-praktik ritual
atau kultus dilaksanakan dengan pemberian persembahan atau sesajian, mulai dari
bentuk-bentuk sederhana seperti persembahan buah-buahan pertama yang diletakkan
di hutan atau di ladang, sampai kepada bentuk persembahan yang lebih kompleks
di tempat-tempat suci atau umum.
2) Mitos-Mitos
Dalam Komunikasi.
a) Mitos
Pada Sumber Komunikasi
· Pendidikan
lebih baik dibanding pengalaman.
· Hanya
ilmuwan yang melakukan penelitian.
· Peniruan
atau penjiplakan “kasus” keberhasilan.
b) Mitos
yang terdapat dalam Pesan
· Informasi
saja cukup untuk merangsang pembangunan
· Isi
pesan sama dengan pengaruh yang diharapkan
· Apa
yang ditonjolkan sama dengan pengaruhnya
c) Mitos
yang terkandung dalam Saluran
· Media
yang lebih besar adalah lebih baik
· Kampanye
untuk umum adalah kampanye media massa
d) Mitos
yang terkandung dalam Sasaran
· Pengambilan
keputusan cenderung individual
· Masyarakat
umum sebagai sasaran yang dipilih
· Penerap
awal adalah panutan yang terbaik
· Setiap
individu menanggung kesalahannya sendiri
· Setiap
anggota masyarakat harus mengalami sosialisasi kearah modernisasi
· Tidak
perlu mendengarkan sasaran.
B.
IDENTIFIKASI
POTENSI WILAYAH (IPW)
Identifikasi Potensi wilayah (IPW)
dilakukan untuk memperoleh data keadaan wilayah dengan menggunakan data
primer maupun data sekunder dengan tujuan
diketahuinya gambaran dasar keadaan wilayah baik masyarakat dan
lingkungannya. Sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh secara langsung
dari masyarakat pada teknik/instrumen PRA lainnya .
Data
primer diperoleh di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait,
sedangkan data
sekunder diperoleh dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan
atau dari sumber-sumber lain yang relevan.
·
Identifikasi data primer menggunakan
pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur menggunakan teknik PRA.
Pengumpulan
dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari keadaan
desa/wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada. Beberapa jenis data
sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung antara lain :
1) Teknik Penelusuran Lokasi
/Transek.
2) Teknik Pembuatan Bagan
Kecenderungan dan Perubahan.
3) Pembuatan Sketsa Kebun.
4) Teknik Pembuatan Bagan
Peringkat.
5) Pembuatan Bagan Hubungan
Kelembagaan/Diagram Venn.
6) Penyusunan Kalender Musim.
7) Kajian Mata Pencaharian.
·
Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara
mengumpulkan seluruh data potensi wilayah dari data monografi
desa/kecamatan/BPP dan sumber
lain yang mendukung.Penetapan impact point. Dengan menggunakan analisis
masalah dan penyebab masalah, penetapan prioritas dan menetapkan faktor
penentu.
Pengumpulan dan pengolahan data
sekunder adalah proses untuk mempelajari keadaan desa/wilayah berdasarkan data
informasi yang telah ada. Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai
data pendukung antara lain :
1)
Sumber daya alam
2)
Sumber daya manusia
3)
Sumber daya ekonomi
4)
Sumber daya sarana prasarana
2.
Dosen Pengampu : Ir.
Umi Wahjuti, MP
BAB
II
PERENCANAAN
PENYULUH PERTANIAN
A. FILOSOFI PENYULUHAN
1. Pengertian Filosofi Penyuluhan
Filosofi Penyuluhan Pertanian adalah
menolong orang agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakatnya untuk
menjadi yang lebih baik. Untuk itu penyuluhan pertanian merupakan proses
pendidikan, proses demokrasi dan proses yang terus menerus yang disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
2.
Mengaitkan
falsafat-falsafat yang digunakan dalam penyuluhan pertanian
Falsafah penyuluhan adalah:
Bekerja bersama masyarakat untuk membantunya agar mereka dapat membantu dirinya meningkatkan harkatnya sebagai manusia.
Falsafah penyuluhan itu mengandung pengertian:
Bekerja bersama masyarakat untuk membantunya agar mereka dapat membantu dirinya meningkatkan harkatnya sebagai manusia.
Falsafah penyuluhan itu mengandung pengertian:
Ø Penyuluh harus bekerjasama dengan
masyarakat, bukan bekerja untuk masyarakat (Adicondro, 1990). Kehadiran
penyuluh harus mampu menumbuhkan, menggerakkan, serta memelihara partisipasi
masyarakat, bukan sebagai penentu atau pemaksa.
Ø Penyuluhan harus mampu mendorong
terciptanya kreativitas dan kemandirian masyarakat, agar memiliki kemampuan
berswakarsa, swadaya, dan swakelola bagi terselenggaranya kegiatan guna
tercapainya tujuan, harapan dan keinginan-keinginan masyarakat sasarannya.
Penyuluhan harus mengacu pada terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
peningkatan harkatnya sebagai manusia.
Dari falsafah penyuluhan pertanian (Ensminer, 1962) dapat dirumuskan:
1.
Penyuluhan
adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan
keterampilan masyarakat.
2.
Sasaran
penyuluhan adalah segenap warga masyarakat (pria, wanita dan anak-anaknya)
untuk menjawab kebutuhan dan keinginannya.
3.
Penyuluhan
mengajar masyarakat tentang apa yang diinginkannya, dan bagaimana cara mencapai
keinginan-keinginan itu.
4.
Penyuluhan
bertujuan membantu masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri.
5.
Penyuluhan
adalah “belajar sambil bekerja” dan “percaya tentang apa yang dilihatnya”.
6.
Penyuluhan
adalah pengembangan individu, pimpinan mereka, dan pengembangan dunianya secara
keseluruhan.
7.
Penyuluhan
adalah bentuk kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan
masyarakat.
8.
Penyuluhan
adalah pekerjaan yang diselaraskan dengan budaya masyarakatnya,
9.
Penyuluhan
adalah prinsip hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling
mempercayai antara satu sama lainnya.
10.
Penyuluhan
merupakan kegiatan dua arah.
11.
Penyuluhan
merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan.
1.
Definisi Penyuluhan
a.
Pengertian Penyuluhan.
Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu
social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta
masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang
diharapkan. Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk
orang dewasa.
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya
memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar. Selanjutnya
dalam draf Repitalisasi Penyuluhan disebutkan bahwa penyuluhan pertanian adalah
kegiatan pendidikan non formal bagi petani dan keluarganya sebagai wujud
jaminan pemerintah atas hak petani untuk mendapatkan pendidikan. Lebih
lengkap lagi dijelaskan dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K), bahwa pengertian
penyuluhan adalah: proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
agar mau dan mampu menolong dan mengorganesasikan dalam mengakses informasi.
b. Sumber-Sumber Materi Penyuluhan Pertanian.
Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber materi penyuluhan
pertanian dapat kelompokkan menjadi:
Sumber resmi dari instansi pemerintah,seperti :
·
Kementerian /dinas-dinas terkait
·
Lembaga penelitian dan pengembangan
·
Pusat-pusat pengkajian
·
Pusat-pusat informasi
·
Pengujian lokal yang dilaksanakan olehpenyuluh
Sumber resmi dari lembaga-lembagaswasta/lembaga
swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajiandan penyebaran
informasi
Pengalaman petani, baik pengalamanusahataninya sendiri
atau hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secarakhusus dengan atau tanpa
bimbingan penyuluhnya. Sumber lain
yang dapat dipercaya, misalnya:informasi pasar dari para pedagang, perguruan
tinggi dan lain-lain.
Sehubungan dengan adanya beragam materi tersebut, maka
kiranya perlu diingat bahwa :
a) Materi yang
berasal dari lembaga-lembagaresmi (pemerintah dan atau swasta) seringkali tidak
sesuai dengan kondisipengguna, meskipun telah teruji melalui metode ilmiah
tertentu. Hal inidisebabkan karena, baik lingkungan fisik maupun sumberdaya
yang digunakan tidakselalu sama seperti yang dimiliki atau yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna, khususnyayang berkaitan denganperalatan yang
digunakan, pengetahuan dan ketrampilanyang dikuasai dan tersedianya modal yang
terbatas, sehingga tidaklahmengherankan jika materi-materi yang disampaikan
seringkali :
·
Secara teknis tidak dapat dilaksanakan
·
Secara ekonomis tidak menguntungkan
·
Secara politis dan sosial budaya setempattidak dapat
diterapkan.
b) Materi yang
berasal dari pengalaman petani seringkali
masih diragukan keterandalannya (ketepatan dan ketelitiannya),karena sering
tidak memperhatikan metode ilmiah tertentu yang telah dibakukan.
c) Materi yang
berasal dari sumber lain,seringkali kurang jujur, karena dari padanya melekat
kepentingan-kepentingan tertentu
yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan kepenitngan pengguna maupun
masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, seyogyanya agar setiap pengguna inovasi selalu bersikap
hati-hati, dengan selalu
mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil sebagaipetak
pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal (local ferification trials). Penerapan langsung setiap inovasi dalam skala luas
hanya dapat diterima manakala pengguna telah memiliki pengalaman yang “baik”
dengan setiap sumber materi yang diterimanya.
2. Penyiapan Bahan Materi Penyuluhan Pertanian
Bahan untuk penyusunan
materi penyuluhan pada dasarnya harus relevan dengan kebutuhan sasaran yang
teridentifikasi. Tujuannya yaitu agar materi yang tersusun menjadi efektif,
dalam arti sesuai kebutuhan sasaran dan mampu menyelesaikan permasalahan
aktual yang dihadapi petani sasaran.
Berkaitan dengan itu,
syarat-syarat bahan untuk penyusunan materi yang tepat diantaranya:
·
Relevan dengan kebutuhan sasaran
·
Berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
·
Dapat diakses dengan baik
3. Pengertian dan Manfaat Media Penyuluhan Pertanian
a)Pengertian Media
Penyuluhan Pertanian
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar pesan
dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational
Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan saluran
yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970),
mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran
yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata
”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media
penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan
penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan
mudah dan jelas.
b)
Manfaat Media Penyuluhan Pertanian
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi
yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam
proses komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses
belajar.dan dari peragaan.
B.
PERANANMEDIA PENYULUHAN
PERTANIANSEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI (Channel) DALAM
KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
Ø Menyalurkan pesan/informasi dari
sumber/komunikator kepada sasaran yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran
dapat menerapkan pesan dengan kebutuhannya.
Ø Menyalurkan ”feed back”/umpan balik dari
sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk
perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
Ø Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat
dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
Ø Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian
secara teratur dan sistimatik.
C.
PERANAN MEDIAPENYULUHAN
PERTANIAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
Pada tahap awal peranan penyuluh pertanian sangat dominan dalam
kegiatan belajar petani, lama kelamaan berubah petani menjadi lebih dinamis
mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan
lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan pertanian.Peranan media
penyuluhan pertanian sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian
sebagai berikut :
Ø Memberi pengalaman belajar yang integral dari
kongkrit ke abstrak.Petani belajar dimulai dari situasi nyata dilapangan
melalui pengalaman langsung..
Ø Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung
secara terus menerus dan berkelanjutan.
Ø Memungkinkan proses belajar secara mandiri.
D. MEMBEDAKAN PENDIDIKAN, PENYULUHAN PERTANIAN DAN PENERANGAN
penerangan
hanya proses menyebarluaskan atau menjelaskan suatu informasi kepada orang
lain, hanya bertujuan agar sipendengar tau dan paham akan informasi tersebut.
Penyuluhan
merupakan suatu sistem pendidikan diluar sekolahan untuk keluarga di pedesaan,
dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa
menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan
memuaskan. Jadi penyuluhan adalah bentuk pendidikan yang cara, bahan &
sarananya disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan, baik dari segi
sasaran, waktu dan tempat (wiriaatmadja). Penyuluhan
adalah suatu sistem pendidikan yang bersifat non formal. Pendidikan itu
sendiri adalah suatu proses atau usaha/kegiatan yang ditujukan untuk mengubah
perilaku (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) manusia. Sebagai suatu sistem
pendidikan maka proses yang terjadi dalam kegiatan penyuluhan adalah proses
pembelajaran.
Yang disebut pendidikan adalah satu usaha yang
dengan sengaja diambil untuk memengaruhi serta menunjang anak yang mempunyai
tujuan untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan, jasmani serta ahlak hingga
perlahan-lahan dapat mengantarkan anak pada tujuan serta cita-citanya yang
tertinggi. Supaya mendapatkan kehidupan yang bahagia serta apa yang
dikerjakanya bisa berguna untuk dirinya, masyarakat, bangsa, negara serta
agamanya.
3.
Dosen Pengampu :Dr.
Tatang Suryadi, SP, MP
BAB III
KELEMBAGAAN
AGRIBISNIS DAN LINGKUNGAN AGRIBISNIS, RENCANA USAHA KELUARGA (RUK), DAN
ANALISIS AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN
A.
KELEMBAGAAN
AGRIBISNIS DAN LINGKUNGAN AGRIBISNIS
1.
Pengertian
Kelembagaan
Pengertian
dari kelembagaan sebagai pranata dapat dikenali melalui unsur-unsurnya, seperti
aturan main, hak dan kewajiban, batas yurisdiksi atau ikatan dan sangsi.
Selanjutnya, kelembagaan dalam pengertian organisasi, disamping keempat unsur tersebut
juga dicirikan terdapatnya struktur organisasi, tujuan yang jelas, mempunyai
partisipan dan mempunyai teknologi serta sumberdaya. Selain itu kelembagaan
merupakan upaya melakukan perubahan kinerja dan struktur kelembagaan untuk
mengatur alokasi sumberdaya dan distribusinya dalam rangka mencapai pada
keragaan yang diinginkan . Beberapa kelembagaan sebagai berikut :
v Lembaga
Kelompok tani
Kelompok
tani merupakan kelembagaan tani yang langsung mengorganisir para petani dalam
mengembangkan usaha taninya. Kelompok tani ini merupakan organisasi yang dapat
dikatakan berfungsi dan ada secara nyata. Disamping berfungsi sebagai wahana
penyuluhan dan penggerak kegiatan anggotanya, beberapa kelompok tani juga
mempunyai kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan
kerja untuk kegiatan usahatani.
v Lembaga
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan Village Working Groups yang perlu
dikembangkan dalam implementasi Prima Tani. Kelembagaanini merupakan kumpulan
beberapa kelompok tani yang terdiri dari 20 hingga 25 kelompok tani, baik dalam
satu desa maupun dari beberapa desa. Fungsi dan peran Gapoktan adalah
memfasilitasi pemecahan kendala/masalah yang dihadapi petani dari berbagai
kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan.
2.
Kelembagaan
yang Terkait dalam Sistem Agribisnis
v Kelembagaan Sarana Produksi
Kelembagaan
sarana produksi merupakan kelembagaan ekonomi yang bergerak di bidang produksi,
penyediaan dan penyaluran sarana produksi seperti: BUMN, Koperasi Unit Desa
(KUD) dan usaha perdagangan swasta. Kelembagaan ini pada umumnya melakukan
usaha dalam produksi, perdagangan/pemasaran sarana produksi seperti pupuk,
pestisida, dan benih yang diperlukan petani. Kelembagaan sarana produksi
meliputi:
1.
Produsen Saprodi
2. Distributor/penyalur
saprodi
3.
Asosiasi
v Kelembagaan Usaha Tani/Produksi
Kelembagaan agribisnis yang
bergerak di bidang usaha tani/ produksi meliputi: 1) Rumah tangga petani
sebagai unit usaha terkecil di bidang tanaman pangan dan hortikultura; 2)
Kelembagaan tani dalam bentuk kelompok tani, dan 3) kelembagaan usaha dalam
bentuk perusahaan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.
v Kelembagaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Kelembagaan yang terkait
dengan pasca panen dan pengolahan hasil ini dapat dibedakan antara lain: 1)
Kelembagaan yang melakukan usaha di bidang pasca panen meliputi: Usaha jasa
perontokan, Usaha pengemasan, sortasi, grading yang dilakukan oleh pedagang dan
sebagainya; 2) Kelembagaan usaha di bidang pengolahan (agroindustri) seperti
perusahaan penggilingan industri tepung tapioka, industri kecap, dan
sebagainya; 3) Kelembagaan lumbung desa yang berperan untuk mengatasi masalah
pangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sangat mendesak, dimana
ketersediaan pangan tidak mencukupi sementara untuk memperolehnya masyarakat
relatif tidak memiliki daya beli.
v Kelembagaan Pemasaran Hasil
Kelembagaan
pemasaran meliputi kelembagaan yang terkait dalam sistem tataniaga hasil
pertanian sejak lepas dari produsen sampai ke konsumen. Bidang pemasaran hasil Pertanian dapat juga bertugas
menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan penanganan pasca panen,
pengolahan, pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan. Contoh dari
kelembagaan pemasaran tersebut adalah asosiasi pemasaran hasil tanaman pangan
dan hortikultura.
v Kelembagaan Jasa Layanan Pendukung
Diantara banyak kelembagaan
jasa pendukung ada beberapa yang dianggap penting, antara lain:
Ø Kelembagaan
di Bidang Permodalan
Ø Kelembagaan
di Bidang Penyediaan Alat, mesin dan kendaraan
Ø Kelembagaan
Aparatur
3)
Lingkungan
Agribisnis
Agribisnis
adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan
dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya
dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegitan
usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh
kegiatn pertanian.
B.
ANALISIS
AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN
1. Pengertian
Komoditas Unggulan
Komoditas unggulan adalah komoditas andalan yang
paling menguntungkan untuk diusahakan atau dikembangkan pada suatu daerah (Depkimpraswil,
2003). Menurut Saragih (2001), komoditas unggulan agribisnis diartikan sebagai
komoditas basis agribisnis yang dihasilkan secara berlebihan dalam pengertian
lebih untuk dipergunakan oleh masyarakat dalam suatu wilayah tertentu, sehingga
kelebihan tersebut dapat dijual ke luar wilayah tersebut.
2. Pengertian
Sektor Agribisnis
Menurut Arsyad, dkk (1985), yang dimaksud dengan
agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah
kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang
ditunjang oleh kegiatan pertanian.
3. Langkah-Langkah
Menentukan Komoditas Unggulan
Ø Birokrasi pemerintah perlu melakukan reorientasi peran
dan tanggungjawabnya yakni hanya bersifat mengarah dan membina bukan menentukan
(steering than rowing).
Ø Birokrasi Pemda harus dapat berkiprah secara efektif
dan efisien dalam memberikan pelayanan prima untuk meraih investasi dalam dan
luar negeri.
Ø Membentuk system dan jaringan kerja (networking)
dengan lembaga/asosiasi bisnis dan atase perdagangan luar negeri, khususnya
dalam mendukung pemasaran produks ekspor.
Ø Mengembangkan lembaga R & D (research and
development) terhadap jenis produksi unggulan untuk menjamin kualitas
produk, kestabilan harga, kebutuhan pasar (demand) dan jaminan kontinuitas
ketersediaannya (delivery/supply).
Ø Memfasilitasi lembaga keuangan agar bersedia
memberikan modal usaha bagi industri skala kecil dan menengah pada berbagai
sector unggulan daerah, sehingga mereka dapat menjamin dan mempertahankan
keberlangsungan usahanya.
Ø Berperan mentransportasikan ilmu pengetahuan dan
teknologi terapan di berbagai sector unggulan produk daerah, agar proses
produksi dapat mencapai efektifitas, efisiensi, dan ekonomis.
Ø Mendorong agar para produsen mengembangkan jenis-jenis
produk unggulan yang bersifat komplementer baik intern maupun antar region
Ø Memposisikan birokrasi pemerintah daerah cukup
berperan sebagai katalisator, stimulator, dan regulator agar mekanisme pasar
dapat bekerja secara sehat
Ø Memprioritaskan program pembangunan infrastuktur yang
dibutuhkan dalam rangka kemudahan aksebilitas usaha di bidang industri meliputi
sarana transprtasi, komunikasi, energi, lokasi industri, sarana dan prasarana
pelayanan umum yang baik serta situasi lingkungan yang sehat dan aman.
4) Kriteria
Menentukan Komoditas Unggulan
Surat
Edaran Nomor 050.05/2910/III/BANDA tanggal 7 Desember 1999, ditentukan kriteria
komoditas unggulan sebagai berikut:
Ø Mempunyai kandungan lokal yang menonjol dan inovatif
di sektor pertanian, industri, dan jasa
Ø Mempunyai daya saing tinggi di pasaran, baik ciri,
kualitas maupun harga yang kompetitif serta jangkauan pemasaran yang luas, baik
di dalam negeri maupun global.
Ø Mempunyai ciri khas daerah karena melibatkan
masyarakat banyak (tenaga kerja setempat).
Ø Mempunyai jaminan dan kandungan bahan baku yang cukup
banyak, stabil, dan berkelanjutan.
Ø Difokuskan pada produk yang mempunyai nilai tambah
yang tinggi, baik dalam kemasan maupun pengolahannya
Ø Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk
meningkatkan pendapatan dan kemampuan SDM masyarakat.
Ø Ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan,
berkelanjutan serta tidak merusak budaya setempat.
5) Faktor-Faktor
Penentu Komoditas Unggulan
Ø Sumber Daya Manusia (SDM)
Ø Sumber Daya Alam (SDA)
Ø Modal
Ø Usaha
Ø Teknologi
Ø Sosial budaya
Ø Manajemen
Ø Pasar
Ø Harga
Ø Penyerapan tenaga kerja
Ø Peran dalam ekonomi
C.
RENCANA
USAHA KELUARGA (RUK)
1. Pengertian
RUK
Rencana
Usaha Keluarga ( RUK) adalah rencana usaha yang dibuat oleh seluruh unsur-unsur
keluarga tani yang telah berkecimpung
dan disepakati bersama dan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan pengelolaan usaha pertanian atau untuk mengembangkan usaha baru dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga.
dan disepakati bersama dan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan pengelolaan usaha pertanian atau untuk mengembangkan usaha baru dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga.
2. Isi Rencana Usaha Pertanian Keluarga
· Hasil
dan kegiatan yang ingin dicapai dan dilaksanakan
· Adanya
masalah yang akan dipecahkan
· Tempat
lokasi kegiatan
· Rincian
kegiatan untuk melaksanakan jenis usaha yang direncanakan
· Kebutuhan
yang diperlukan dalam usaha pertanian
· Waktu
jadwal pelaksanaan
· Cara
memasarkan hasil usaha
· Perkiraan
hasil dan keuntungan yang akan diperoleh
3. Ruang
Lingkup RUK
· Jenis
usaha pertanian yang sedang berjalan
· Rencana
jenis usaha pertanian dalam musim tanam atau siklus usaha berikutnya.
· Sumberdaya
dan potensi yang dimiliki oleh keluarga tani
· Potensi
desa lingkungan setempat dan peluang pasar
· Unsur-unsur
keluarga yang terlibat dalam pelaksanaan usaha pertanian di
4. Waktu
Penyusunan
Waktu penyusunan RUK
sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan
kaitannya dengan hal – hal berikut :
· Setelah
pelaksanaan PRA Desa
· Setiap
musim tanam
· Sebelum
panen
· Sebelum
memulai siklus usaha berikutnya
· Sebelum
memulai usaha baru
5. Tahapan
Penyusunan RUK
Tahapan penyusunan RUK terdiri dari sebagai
berikut :
·
Seluruh anggota keluarga mempelajari
data / informasi hasil
·
Diskusi
dengan anggota keluarga tentang masalah yangdihadapi,penyebabnya dan akibat.
·
Musyawarahkan bersama seluruh anggota
keluarga bagaimana mengatasi permasalahan yang ada, memperhatikan kemampuan
keluarga.
·
Lakukan musyawarah bersama anggota
keluarga untuk menetapkan sasaran atau hasil yang ingin dicapai dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
·
Perhatikan dan cermati kembali kalender
musiman.
4. Dosen
Pengampu :Gunawan,
SP, M. Si
BAB
IV
ORGANIZING,
RDK DAN RDKK
A.
Organizing
Definisi Organisasi
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugastugas pokok, wewenang dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Dalam
arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama
dijalankan antara orang-orang yang
terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.
Pengertian
organisasi dalam arti dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan
dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan
wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu
badan/organisasi. Atau di singkat sebagai kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu
kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
Pengertian
organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional.
Pengertian
organisasi informal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Ciri-Ciri
Organisasi
1)
Terdiri dari dua orang atau lebih yang berorientasi
kepada tujuan.
2)
Ada kerjasama.
3)
Ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain.
4)
Mempunyai VISI dan MISI yang jelas.
5)
Berbaur dengan masyarakat untuk memudahkan dalam
berorganisasi.
Prinsip Organisasi
1) Perumusan
Tujuan dengan Jelas
- Sebagai pedoman kearah mana organisasi akan dibawa.
- Landasan bagi organisasi yang bersangkutan.
- Menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan.
2)
Pembagian Kerja
3) Delegasi Kekuasaan
4) Rentang Kekuasaan
5) Tingkat-tingkat Pengawasan
6) Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab
Asas-Asas
Organisasi
1) Struktur
2)
Departemensiasi
3)
Pencapaian
Tujuan
4)
Kerjasama
5)
Hierarki
Wewenang dan Tanggung Jawab
6)
Sentralisasi
vs Desentralisasi
7)
Pembagian Kerja / Devisi
8)
Kerjasama
tugas
9)
Span
of control / Rentang kendali
10)
Effektivitas
11)
Efesiensi
Unsur
Organisasi
1)
Sebagai
wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2)
Proses
kerja sama sedikitnya antara dua orang.
3)
Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.
4)
Ada
tujuan tertentu.
Tipe
Organisasi
·
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan
baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar,
badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas.
·
Organisasi informal dalam
keanggotaannya dapat dibentuk
baik secara sadar maupun tidak sadar, dan sering kali sulit untuk menentukan
waktu seseorang menjadi anggota
organisasi tersebut. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama.
·
Organisasi Berdasarkan
Tujuannya
1)
Profit
Oriented OrganizationTujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya.
2)
Non
Profit Oriented Organization (Organisasi Sosial)Tujuan organisasi jenis ini
tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari organisasi jenis ini
adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
·
Organisasi Berdasarkan Bentuk
v LINE ORGANIZATION
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis
adalah :
•
Ada
kesatuan komando yang terjamin dengan baik
•
Disiplin
pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
•
Koordinasi
lebih mudah dilaksanakan
•
Proses
pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
•
Garis
kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan
dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
•
Rasa
solidaritas pegawai biasanya tinggi
•
Pengendalian
mudah dilaksanakan dengan cepat
•
Tersedianya
kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
•
Adanya
penghematan biaya
•
Pengawasan
berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan
organisasi garis :
•
Tujuan
dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi
•
Pembebanan
yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
•
Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap
kaku (tidak fleksibel).
•
Kesempatan
pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif
sendiri
•
Organisasi
terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
•
Kurang
tersedianya staf ahli
v LINE AND STAFF ORGANIZATION
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff,
dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data
informasi yang dibutuhkan.
Ciri-Ciri :
· Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
· Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff.
· Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff.
· Jumlah karyawan banyak.
· Organisasi besar, bersifat komplek.
· Jumlah karyawan banyak.
· Daerah kerja luas.
· Pimpinan-karyawan bisa tidak saling mengenal.
· Spesialisasi beraneka ragam & digunakan secara optimal.
Terdapat 2 komponen utama :
· Pimpinan (pengendali, penanggung jawab, menetukan tujuan,
kebijaksanaan, keputusan)
· Staf (pembantu pimp) : staf koordinasi (nasihat,
pengawasan), staf teknik (pelayanan teknis).Pelaksana : pelaksana tugas.
Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
· Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam
satu tangan..
· Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan
pelaksana.
· Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes)
karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil..
· Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat
bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
· Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas
yang jelas.
· Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena
tugas sesuai dengan spesialisasinya.
· Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan
spesialisasinya.
· Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan
dari bentuk Organisasi garis dan staf:
· Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan
perintah dan bantuan nasihat.
· Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang
tidak saling mengenal.
· Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena
masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
· Pimpinan lini mengabaikan advis staf.
· Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja
antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan
dalam menjalankan wewenang.
· Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya
yang besar.
· Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya
sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
· Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi
antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan
sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
v FUNCTIONAL ORGANIZATION
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini
disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah
pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri – ciri :
· Dalam melaksanakn tugas tidak banyak memerlukan koordinasi
terutama pada tingkat pelaksana bawahan karena bidang tugas sudah jelas.
· Koordinasi ada pada tingkat pimpinan.
· Pembagian unit organisasi didasarkan spesialisasi
tugas.
· Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit yang
ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama.
· Dapat terlihat pada perusahaan yg bidang tugasnya dapat digariskan secara tegas, misalnya : unit produksi, pemasaran, keuangan, dll.
· Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat
dibedakan.
· Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
· Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
· Target-target jelas dan pasti.
· Pengawasan ketat.
· Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Keuntungan-keuntungan
menggunakan organisasi fungsional:
· Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
· Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya
masing-masing.
· Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
· Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon
atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
· Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang
menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
· Pembidangan tugas menjadi jelas.
Kelemahan-kelemahan
organisasi fungsional :
· Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
· Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari
satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang
spesialisasi sendiri saja.
· Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya
sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.
v COMMITTEE ORGANIZATION
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang
kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan
hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon
atau tingkatan.
Ciri-ciri :
· Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan
tugas-tugas yang bersifat bantuan.
· Terdapat spesialisasi yang maksimal.
· Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian
kerja.
B. RDK
dan RDKK
Pengertian RDK
Rencana Definitif Kelompok tani
(RDK) adalah rencana kegiatan kelompok tani untuk satu tahun yang disusun
berdasarkan kesepakatan kerjasama sebagai hasil dari musyawarah Kelompok tani.
RDK berisi kegiatan kelompok tani dalam melaksanakan usahataninya yang memuat data Kelompok
tani, sasaran areal
dan produktivitas intensifikasi, rencana kebutuhan sarana produksi,
modal usaha taninya dan jadwal kegiatan serta pelaksana/penanggung jawab
kegiatan dan lain-lain yang mengikat semua anggota Kelompok
tani.
Pengertian RDKK
Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) adalah pesanan kelompok tani terhadap
sarana produksi pertanian dan biaya lainnya untuk satu musim tanam sebagai
hasil dari musyawarah kelompok tani yang memuat jenis, jumlah, jadwal waktu
yang dibutuhkan dan sumber dana untuk pembeliannya.
Tujuan Pembuatan RDK dan RDKK
1) Sebagai sarana untuk
mengarahkan kelompok tani agar menerapkan teknologi sesuai anjuran.
2) Sarana untuk memperlancar
penyaluran sarana produksi.
3) Sarana pembelajaran bagipetani dalam
mengorganisasikan dirinya.