Selasa, 29 Agustus 2017

komunikasi dan identifikasi potensi wilayah


1.    Dosen Pengampu :Drs. IGN Muditha, M.Sos

BAB 1
KOMUNIKASI DAN IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH (IPW)

A.      KOMUNIKASI
*      Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah ilmu, seni dan  keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Semua gerak langkah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan dalam berhubungan dengan manusia lain selalu menggunakan komunikasi. Pada hakekatnya, suatu peristiwa itu dapat disebut komunikasi atau bukan, dapat dilihat dari tiga unsur.
1.    Usaha, yaitu motif komunikasi yang menggambarkan seseorang dengan sengaja menyampaikan pesannya kepada orang lain.
2.    Penyampaian pesan, perilaku manusia dalam hal penyampaian pesan. Jadi bukan semua perilaku manusia adalah komunikasi. Dengan kata lain, ilmu komunikasi hanya mempelajari tentang penyampaian dan hanya tentang pesan, bukan perilaku lainnya selain pesan.
3.    Antar manusia, yakni manusia sebagai pengirim pesan dan yang lainnya bertindak sebagai penerima pesan. Ilmu komunikasi tidak mempelajari penyampaian pesan kepada bukan manusia.

*      Hakekat Komunikasi.
1)   Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi.
2)    Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
3)    Komunikasi sebagai transaksi.
Dalam proses komunikasi tidak hanya sekedar berlangsungnya kegiatan pemberian dan penerimaan informasi (pesan) tetapi terjadi hubungan timbal balik yang bersifat tukar menukar informasi secara simultan. 
4)    Komunikasi adalah suatu proses.
Komunikasisebagai suatu proses berarti komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan dan terus menerus. Komunikasi tidak bersifat statis, melainkan dinamis, artinya selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus.
5)    Komunikasi adalah suatu sistem.
Komunikasi sebagai suatu sistem berarti merupakan pola hubungan fungsional dari beberapa komponen atau unsur-unsur untuk mencapai tujuan tertentu.
6)    Komunikasi  merupakan usaha disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan disengaja serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh pelakunya. Dalam hal ini komunikasi diartikan sebagai usaha seseorang atau sekelompok orang yang dengan sengaja menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan terjadinya perubahan perilaku.


7)    Komunikasi bersifat simbolis.
Komunikasi pada hakekatnya adalah usaha penyampaian pesan yang  dituangkan dalam bentuk simbol. Simbol yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata dan kalimat-klaimat baik yang disampaikan lewat lesan dan atau tulisan.



8)    Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Yang dimaksud komunikasi menembus faktor ruang dan waktu adalah bahwa komunikasi dapat berlangsung atau dapat terjadi tanpa   para pelaku komunikasi  harus  hadir pada waktu dan tempat yang sama.  Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, komunikasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa harus saling bertatap muka.
*      Tujuan dan Fungsi Komunikasi.
Tujuan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1.   Mempelajari atau mengajarkan sesuatu.
2.   Mempengaruhi perilaku seseorang.
3.   Mengungkapkan perasaan.
4.   Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain.
5.   Berhubungan dengan orang lain.
6.   Menyelesaian sebuah masalah.
7.   Mencapai sebuah tujuan.
8.   Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik.
9.   Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.
           Sedang fungsi komunikasi adalah; a) menyampaikan informasi (to inform), b) mendidik (to educate), c) menghibur (to entertain), dan d) mempengaruhi (to influence).
*      Proses dan Unsur-Unsur Komunikasi.
a)      Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi ini adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung mampu menterjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
b)      Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
c)      Unsur-unsur Komunikasi.
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa secara umum dalam proses komunikasi itu mengandung unsur-unsur; a) sumber komunikasi (the communication source); b) penyandi (encoder); c) pesan (the massage); d) saluran  (the channel); e) penterjemah sandi (the decoder); dan f) orang yang menerima pesan (the communication receiver).
*      Mitos- Mitos Komunikasi.
Mitos adalah semacam takhayul sebagai akibat ketidaktahuan manusia, tetapi bawah sadarnya memberitahukan tentang adanya sesuatu kekuatan yang menguasai dirinya serta lingkungannya.
1)      Ritual dan Mitos sebagai Tindakan Simbolis.
Dalam masyarakat tradisional, praktik-praktik ritual atau kultus dilaksanakan dengan pemberian persembahan atau sesajian, mulai dari bentuk-bentuk sederhana seperti persembahan buah-buahan pertama yang diletakkan di hutan atau di ladang,  sampai  kepada bentuk persembahan yang lebih kompleks di tempat-tempat suci atau umum.
2)      Mitos-Mitos Dalam Komunikasi.
a)      Mitos Pada Sumber Komunikasi
·      Pendidikan lebih baik dibanding pengalaman.
·      Hanya ilmuwan yang melakukan penelitian.
·      Peniruan atau penjiplakan “kasus” keberhasilan.
b)      Mitos yang terdapat dalam Pesan
·       Informasi saja cukup untuk merangsang pembangunan
·       Isi pesan sama dengan pengaruh yang diharapkan
·       Apa yang ditonjolkan sama dengan pengaruhnya
c)      Mitos yang terkandung dalam Saluran
·       Media yang lebih besar adalah lebih baik
·       Kampanye untuk umum adalah kampanye media massa
d)     Mitos yang terkandung dalam Sasaran
·       Pengambilan keputusan cenderung individual
·       Masyarakat umum sebagai sasaran yang dipilih
·       Penerap awal adalah panutan yang terbaik
·       Setiap individu menanggung kesalahannya sendiri
·      Setiap anggota masyarakat harus mengalami sosialisasi kearah modernisasi
·      Tidak perlu mendengarkan sasaran.

B.       IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH (IPW)
Identifikasi Potensi wilayah (IPW) dilakukan untuk memperoleh data keadaan wilayah  dengan menggunakan data primer maupun data sekunder dengan tujuan  diketahuinya gambaran dasar keadaan wilayah baik masyarakat dan lingkungannya. Sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat pada teknik/instrumen PRA lainnya .
 Data primer diperoleh di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan atau dari sumber-sumber lain yang relevan.
·         Identifikasi data primer menggunakan pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur menggunakan teknik  PRA.
Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari keadaan desa/wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada. Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung antara lain :
1)      Teknik Penelusuran Lokasi /Transek.
2)      Teknik Pembuatan Bagan Kecenderungan dan Perubahan.
3)      Pembuatan Sketsa Kebun.
4)      Teknik Pembuatan Bagan Peringkat.
5)      Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan/Diagram Venn.
6)      Penyusunan Kalender Musim.
7)      Kajian Mata Pencaharian.
·         Identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data potensi wilayah dari data monografi desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang mendukung.Penetapan impact point. Dengan menggunakan analisis masalah dan penyebab masalah, penetapan prioritas dan menetapkan faktor penentu.
          Pengumpulan dan pengolahan data sekunder adalah proses untuk mempelajari keadaan desa/wilayah berdasarkan data informasi yang telah ada. Beberapa jenis data sekunder yang dikumpulkan sebagai data pendukung antara lain :
1)        Sumber daya alam
2)         Sumber daya manusia
3)         Sumber daya ekonomi
4)         Sumber daya sarana prasarana















2.    Dosen Pengampu : Ir. Umi Wahjuti, MP
BAB II
PERENCANAAN PENYULUH PERTANIAN

A. FILOSOFI PENYULUHAN
1. Pengertian Filosofi Penyuluhan 
Filosofi Penyuluhan Pertanian adalah menolong orang agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakatnya untuk menjadi yang lebih baik. Untuk itu penyuluhan pertanian merupakan proses pendidikan, proses demokrasi dan proses yang terus menerus yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. 
2.   Mengaitkan falsafat-falsafat yang digunakan dalam penyuluhan pertanian
Falsafah penyuluhan adalah:
      
          Bekerja bersama masyarakat untuk membantunya agar mereka dapat membantu dirinya meningkatkan harkatnya sebagai manusia.

Falsafah penyuluhan itu mengandung pengertian:
Ø  Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, bukan bekerja untuk masyarakat (Adicondro, 1990). Kehadiran penyuluh harus mampu menumbuhkan, menggerakkan, serta memelihara partisipasi masyarakat, bukan sebagai penentu atau pemaksa.
Ø  Penyuluhan harus mampu mendorong terciptanya kreativitas dan kemandirian masyarakat, agar memiliki kemampuan berswakarsa, swadaya, dan swakelola bagi terselenggaranya kegiatan guna tercapainya tujuan, harapan dan keinginan-keinginan masyarakat sasarannya. Penyuluhan harus mengacu pada terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat dan peningkatan harkatnya sebagai manusia.



Dari falsafah penyuluhan pertanian (Ensminer, 1962) dapat dirumuskan:
1.         Penyuluhan adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat.
2.         Sasaran penyuluhan adalah segenap warga masyarakat (pria, wanita dan anak-anaknya) untuk menjawab kebutuhan dan keinginannya.
3.         Penyuluhan mengajar masyarakat tentang apa yang diinginkannya, dan bagaimana cara mencapai keinginan-keinginan itu.
4.         Penyuluhan bertujuan membantu masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri.
5.         Penyuluhan adalah “belajar sambil bekerja” dan “percaya tentang apa yang dilihatnya”.
6.         Penyuluhan adalah pengembangan individu, pimpinan mereka, dan pengembangan dunianya secara keseluruhan.
7.         Penyuluhan adalah bentuk kerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.
8.         Penyuluhan adalah pekerjaan yang diselaraskan dengan budaya masyarakatnya,
9.         Penyuluhan adalah prinsip hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling mempercayai antara satu sama lainnya.
10.     Penyuluhan merupakan kegiatan dua arah.
11.     Penyuluhan merupakan proses pendidikan yang berkelanjutan.
1.      Definisi Penyuluhan 
a.    Pengertian Penyuluhan.
Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa.
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar. Selanjutnya dalam draf Repitalisasi Penyuluhan disebutkan bahwa penyuluhan pertanian adalah kegiatan pendidikan non formal bagi petani dan keluarganya sebagai wujud jaminan pemerintah atas hak petani untuk mendapatkan pendidikan. Lebih lengkap lagi dijelaskan dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K), bahwa pengertian penyuluhan adalah: proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganesasikan dalam mengakses informasi.
b.      Sumber-Sumber Materi Penyuluhan Pertanian.
Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber materi penyuluhan pertanian dapat kelompokkan menjadi:

*         Sumber resmi dari instansi pemerintah,seperti :
·   Kementerian /dinas-dinas terkait
·   Lembaga penelitian dan pengembangan
·   Pusat-pusat pengkajian
·   Pusat-pusat informasi
·   Pengujian lokal yang dilaksanakan olehpenyuluh
*         Sumber resmi dari lembaga-lembagaswasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajiandan penyebaran informasi
*         Pengalaman petani, baik pengalamanusahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secarakhusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
Sehubungan dengan adanya beragam materi tersebut, maka kiranya perlu diingat bahwa :
a)      Materi yang berasal dari lembaga-lembagaresmi (pemerintah dan atau swasta) seringkali tidak sesuai dengan kondisipengguna, meskipun telah teruji melalui metode ilmiah tertentu. Hal inidisebabkan karena, baik lingkungan fisik maupun sumberdaya yang digunakan tidakselalu sama seperti yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, khususnyayang berkaitan denganperalatan yang digunakan, pengetahuan dan ketrampilanyang dikuasai dan tersedianya modal yang terbatas, sehingga tidaklahmengherankan jika materi-materi yang disampaikan seringkali :
·            Secara teknis tidak dapat dilaksanakan
·            Secara ekonomis tidak menguntungkan
·            Secara politis dan sosial budaya setempattidak dapat diterapkan.
b)      Materi yang berasal dari pengalaman petani seringkali masih diragukan keterandalannya (ketepatan dan ketelitiannya),karena sering tidak memperhatikan metode ilmiah tertentu yang telah dibakukan.
c)      Materi yang berasal dari sumber lain,seringkali kurang jujur, karena dari padanya melekat kepentingan-kepentingan tertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan kepenitngan pengguna maupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, seyogyanya agar setiap pengguna inovasi selalu bersikap hati-hati, dengan selalu mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil sebagaipetak pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal (local ferification trials). Penerapan langsung setiap inovasi dalam skala luas hanya dapat diterima manakala pengguna telah memiliki pengalaman yang “baik” dengan setiap sumber materi yang diterimanya.

2.      Penyiapan Bahan Materi Penyuluhan Pertanian
Bahan untuk penyusunan materi penyuluhan pada dasarnya harus relevan dengan kebutuhan sasaran yang teridentifikasi. Tujuannya yaitu agar materi yang tersusun menjadi efektif, dalam arti sesuai kebutuhan sasaran dan mampu menyelesaikan permasalahan aktual yang dihadapi petani sasaran.
Berkaitan dengan itu, syarat-syarat bahan untuk penyusunan materi yang tepat diantaranya:
·   Relevan dengan kebutuhan sasaran
·   Berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
·   Dapat diakses dengan baik



3.      Pengertian dan  Manfaat  Media Penyuluhan Pertanian
a)Pengertian Media Penyuluhan Pertanian
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.

b)         Manfaat Media Penyuluhan Pertanian
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan.

B.     PERANANMEDIA PENYULUHAN PERTANIANSEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI (Channel) DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Ø  Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada sasaran yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan pesan dengan kebutuhannya.
Ø  Menyalurkan ”feed back”/umpan balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
Ø  Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
Ø  Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan sistimatik.
C.     PERANAN MEDIAPENYULUHAN PERTANIAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Pada tahap awal peranan penyuluh pertanian sangat dominan dalam kegiatan belajar petani, lama kelamaan berubah petani menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan pertanian.Peranan media penyuluhan pertanian sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :
Ø  Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke abstrak.Petani belajar dimulai dari situasi nyata dilapangan melalui pengalaman langsung..
Ø  Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan.
Ø  Memungkinkan proses belajar secara mandiri.

D.     MEMBEDAKAN PENDIDIKAN, PENYULUHAN PERTANIAN DAN PENERANGAN
penerangan hanya proses menyebarluaskan atau menjelaskan suatu informasi kepada orang lain, hanya bertujuan agar sipendengar tau dan paham akan informasi tersebut.
Penyuluhan merupakan suatu sistem pendidikan diluar sekolahan untuk keluarga di pedesaan, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan. Jadi penyuluhan adalah bentuk pendidikan yang cara, bahan & sarananya disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan, baik dari segi sasaran, waktu dan tempat (wiriaatmadja). Penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan yang bersifat non formal. Pendidikan itu sendiri adalah suatu proses atau usaha/kegiatan yang ditujukan untuk mengubah perilaku (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) manusia. Sebagai suatu sistem pendidikan maka proses yang terjadi dalam kegiatan penyuluhan adalah proses pembelajaran.
Yang disebut pendidikan adalah satu usaha yang dengan sengaja diambil untuk memengaruhi serta menunjang anak yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan, jasmani serta ahlak hingga perlahan-lahan dapat mengantarkan anak pada tujuan serta cita-citanya yang tertinggi. Supaya mendapatkan kehidupan yang bahagia serta apa yang dikerjakanya bisa berguna untuk dirinya, masyarakat, bangsa, negara serta agamanya.


























3.        Dosen Pengampu :Dr. Tatang Suryadi, SP, MP
BAB III
KELEMBAGAAN AGRIBISNIS DAN LINGKUNGAN AGRIBISNIS, RENCANA USAHA KELUARGA (RUK), DAN ANALISIS AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN

A.    KELEMBAGAAN AGRIBISNIS DAN LINGKUNGAN AGRIBISNIS
1.      Pengertian Kelembagaan 
Pengertian dari kelembagaan sebagai pranata dapat dikenali melalui unsur-unsurnya, seperti aturan main, hak dan kewajiban, batas yurisdiksi atau ikatan dan sangsi. Selanjutnya, kelembagaan dalam pengertian organisasi, disamping keempat unsur tersebut juga dicirikan terdapatnya struktur organisasi, tujuan yang jelas, mempunyai partisipan dan mempunyai teknologi serta sumberdaya. Selain itu kelembagaan merupakan upaya melakukan perubahan kinerja dan struktur kelembagaan untuk mengatur alokasi sumberdaya dan distribusinya dalam rangka mencapai pada keragaan yang diinginkan . Beberapa kelembagaan sebagai berikut :
v   Lembaga Kelompok tani
                   Kelompok tani merupakan kelembagaan tani yang langsung mengorganisir para petani dalam mengembangkan usaha taninya. Kelompok tani ini merupakan organisasi yang dapat dikatakan berfungsi dan ada secara nyata. Disamping berfungsi sebagai wahana penyuluhan dan penggerak kegiatan anggotanya, beberapa kelompok tani juga mempunyai kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usahatani.
v   Lembaga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
                   Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan Village Working Groups yang perlu dikembangkan dalam implementasi Prima Tani. Kelembagaanini merupakan kumpulan beberapa kelompok tani yang terdiri dari 20 hingga 25 kelompok tani, baik dalam satu desa maupun dari beberapa desa. Fungsi dan peran Gapoktan adalah memfasilitasi pemecahan kendala/masalah yang dihadapi petani dari berbagai kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan.

2.      Kelembagaan yang Terkait dalam Sistem Agribisnis
v   Kelembagaan Sarana Produksi
Kelembagaan sarana produksi merupakan kelembagaan ekonomi yang bergerak di bidang produksi, penyediaan dan penyaluran sarana produksi seperti: BUMN, Koperasi Unit Desa (KUD) dan usaha perdagangan swasta. Kelembagaan ini pada umumnya melakukan usaha dalam produksi, perdagangan/pemasaran sarana produksi seperti pupuk, pestisida, dan benih yang diperlukan petani. Kelembagaan sarana produksi meliputi:
1.      Produsen Saprodi
2.      Distributor/penyalur saprodi
3.      Asosiasi
v   Kelembagaan Usaha Tani/Produksi
                 Kelembagaan agribisnis yang bergerak di bidang usaha tani/ produksi meliputi: 1) Rumah tangga petani sebagai unit usaha terkecil di bidang tanaman pangan dan hortikultura; 2) Kelembagaan tani dalam bentuk kelompok tani, dan 3) kelembagaan usaha dalam bentuk perusahaan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.
v   Kelembagaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
                     Kelembagaan yang terkait dengan pasca panen dan pengolahan hasil ini dapat dibedakan antara lain: 1) Kelembagaan yang melakukan usaha di bidang pasca panen meliputi: Usaha jasa perontokan, Usaha pengemasan, sortasi, grading yang dilakukan oleh pedagang dan sebagainya; 2) Kelembagaan usaha di bidang pengolahan (agroindustri) seperti perusahaan penggilingan industri tepung tapioka, industri kecap, dan sebagainya; 3) Kelembagaan lumbung desa yang berperan untuk mengatasi masalah pangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sangat mendesak, dimana ketersediaan pangan tidak mencukupi sementara untuk memperolehnya masyarakat relatif tidak memiliki daya beli.

v  Kelembagaan Pemasaran Hasil
                 Kelembagaan pemasaran meliputi kelembagaan yang terkait dalam sistem tataniaga hasil pertanian sejak lepas dari produsen sampai ke konsumen. Bidang  pemasaran hasil Pertanian dapat juga bertugas menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan penanganan pasca panen, pengolahan, pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. Contoh dari kelembagaan pemasaran tersebut adalah asosiasi pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura.
v  Kelembagaan Jasa Layanan Pendukung
                 Diantara banyak kelembagaan jasa pendukung ada beberapa yang dianggap penting, antara lain:
Ø  Kelembagaan di Bidang Permodalan
Ø  Kelembagaan di Bidang Penyediaan Alat, mesin dan kendaraan
Ø  Kelembagaan Aparatur

3)      Lingkungan Agribisnis
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegitan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatn pertanian.

B.     ANALISIS AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN
1.      Pengertian Komoditas Unggulan
Komoditas unggulan adalah komoditas andalan yang paling menguntungkan untuk diusahakan atau dikembangkan pada suatu daerah (Depkimpraswil, 2003). Menurut Saragih (2001), komoditas unggulan agribisnis diartikan sebagai komoditas basis agribisnis yang dihasilkan secara berlebihan dalam pengertian lebih untuk dipergunakan oleh masyarakat dalam suatu wilayah tertentu, sehingga kelebihan tersebut dapat dijual ke luar wilayah tersebut.


2.      Pengertian Sektor Agribisnis
Menurut Arsyad, dkk (1985), yang dimaksud dengan agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.

3.      Langkah-Langkah Menentukan Komoditas Unggulan
Ø  Birokrasi pemerintah perlu melakukan reorientasi peran dan tanggungjawabnya yakni hanya bersifat mengarah dan membina bukan menentukan (steering than rowing).
Ø  Birokrasi Pemda harus dapat berkiprah secara efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan prima untuk meraih investasi dalam dan luar negeri.
Ø  Membentuk system dan jaringan kerja (networking) dengan lembaga/asosiasi bisnis dan atase perdagangan luar negeri, khususnya dalam mendukung pemasaran produks ekspor.
Ø  Mengembangkan lembaga R & D (research and development) terhadap jenis produksi unggulan untuk menjamin kualitas produk, kestabilan harga, kebutuhan pasar (demand) dan jaminan kontinuitas ketersediaannya (delivery/supply).
Ø  Memfasilitasi lembaga keuangan agar bersedia memberikan modal usaha bagi industri skala kecil dan menengah pada berbagai sector unggulan daerah, sehingga mereka dapat menjamin dan mempertahankan keberlangsungan usahanya.
Ø  Berperan mentransportasikan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan di berbagai sector unggulan produk daerah, agar proses produksi dapat mencapai efektifitas, efisiensi, dan ekonomis.
Ø  Mendorong agar para produsen mengembangkan jenis-jenis produk unggulan yang bersifat komplementer baik intern maupun antar region
Ø  Memposisikan birokrasi pemerintah daerah cukup berperan sebagai katalisator, stimulator, dan regulator agar mekanisme pasar dapat bekerja secara sehat
Ø  Memprioritaskan program pembangunan infrastuktur yang dibutuhkan dalam rangka kemudahan aksebilitas usaha di bidang industri meliputi sarana transprtasi, komunikasi, energi, lokasi industri, sarana dan prasarana pelayanan umum yang baik serta situasi lingkungan yang sehat dan aman.

4)      Kriteria Menentukan Komoditas Unggulan
Surat Edaran Nomor 050.05/2910/III/BANDA tanggal 7 Desember 1999, ditentukan kriteria komoditas unggulan sebagai berikut:
Ø  Mempunyai kandungan lokal yang menonjol dan inovatif di sektor pertanian, industri, dan jasa
Ø  Mempunyai daya saing tinggi di pasaran, baik ciri, kualitas maupun harga yang kompetitif serta jangkauan pemasaran yang luas, baik di dalam negeri maupun global.
Ø  Mempunyai ciri khas daerah karena melibatkan masyarakat banyak (tenaga kerja setempat).
Ø  Mempunyai jaminan dan kandungan bahan baku yang cukup banyak, stabil, dan berkelanjutan.
Ø  Difokuskan pada produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi, baik dalam kemasan maupun pengolahannya
Ø  Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan SDM masyarakat.
Ø  Ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan, berkelanjutan serta tidak merusak budaya setempat.

5)      Faktor-Faktor Penentu Komoditas Unggulan
Ø  Sumber Daya Manusia (SDM)
Ø  Sumber Daya Alam (SDA)
Ø  Modal
Ø  Usaha
Ø  Teknologi
Ø  Sosial budaya
Ø  Manajemen
Ø  Pasar
Ø  Harga
Ø  Penyerapan tenaga kerja
Ø  Peran dalam ekonomi

C.    RENCANA USAHA KELUARGA (RUK)
1.      Pengertian RUK
Rencana Usaha Keluarga ( RUK) adalah rencana usaha yang dibuat oleh seluruh unsur-unsur keluarga tani yang telah berkecimpung
dan disepakati bersama dan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan pengelolaan usaha pertanian atau untuk mengembangkan usaha baru dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga.
2.      Isi Rencana Usaha Pertanian Keluarga
·      Hasil dan kegiatan yang ingin dicapai dan dilaksanakan
·      Adanya masalah yang akan dipecahkan
·      Tempat lokasi kegiatan
·      Rincian kegiatan untuk melaksanakan jenis usaha yang direncanakan
·      Kebutuhan yang diperlukan dalam usaha pertanian
·      Waktu jadwal pelaksanaan
·      Cara memasarkan hasil usaha
·      Perkiraan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh
3.      Ruang Lingkup RUK
·      Jenis usaha pertanian yang sedang berjalan
·      Rencana jenis usaha pertanian dalam musim tanam atau siklus usaha berikutnya.
·      Sumberdaya dan potensi yang dimiliki oleh keluarga tani
·      Potensi desa lingkungan setempat dan peluang pasar
·      Unsur-unsur keluarga yang terlibat dalam pelaksanaan usaha pertanian di


4.      Waktu Penyusunan
Waktu penyusunan RUK sebaiknya dilakukan dengan  mempertimbangkan kaitannya dengan hal – hal berikut :
·      Setelah pelaksanaan PRA Desa
·      Setiap musim tanam
·      Sebelum panen
·      Sebelum memulai siklus usaha berikutnya
·      Sebelum memulai usaha baru 
5.      Tahapan Penyusunan RUK
Tahapan penyusunan RUK terdiri dari sebagai berikut :
·      Seluruh anggota keluarga mempelajari data / informasi hasil
·      Diskusi dengan anggota keluarga tentang masalah yangdihadapi,penyebabnya dan akibat.
·      Musyawarahkan bersama seluruh anggota keluarga bagaimana mengatasi permasalahan yang ada, memperhatikan kemampuan keluarga.
·      Lakukan musyawarah bersama anggota keluarga untuk menetapkan sasaran atau hasil yang ingin dicapai dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
·      Perhatikan dan cermati kembali kalender musiman.












4.    Dosen Pengampu :Gunawan, SP, M. Si

BAB IV
ORGANIZING, RDK DAN RDKK

A.    Organizing
*      Definisi Organisasi
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugastugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan  antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.
Pengertian organisasi dalam arti dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. Atau di singkat sebagai kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
Pengertian organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Pengertian organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
*   Ciri-Ciri Organisasi
1)      Terdiri dari dua orang atau lebih yang berorientasi kepada tujuan.
2)      Ada kerjasama.
3)      Ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain.
4)      Mempunyai VISI dan MISI yang jelas.
5)      Berbaur dengan masyarakat untuk memudahkan dalam berorganisasi.


*   Prinsip Organisasi
1)  Perumusan Tujuan dengan Jelas
- Sebagai pedoman kearah mana organisasi akan dibawa.
- Landasan bagi organisasi yang bersangkutan.
- Menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan.
2)         Pembagian Kerja
3)   Delegasi Kekuasaan
4)   Rentang Kekuasaan
5)   Tingkat-tingkat Pengawasan
6)   Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab
*   Asas-Asas Organisasi
1)      Struktur
2)      Departemensiasi
3)      Pencapaian Tujuan
4)      Kerjasama
5)      Hierarki Wewenang dan Tanggung Jawab
6)      Sentralisasi vs Desentralisasi
7)      Pembagian Kerja / Devisi
8)      Kerjasama tugas
9)      Span of control / Rentang kendali
10)  Effektivitas
11)  Efesiensi
*   Unsur Organisasi
1)      Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2)      Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang.
3)       Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.
4)      Ada tujuan tertentu.
*   Tipe Organisasi
·  Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas.
·  Organisasi informal dalam keanggotaannya dapat dibentuk baik secara sadar maupun tidak sadar, dan sering kali sulit untuk menentukan waktu  seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
·  Organisasi Berdasarkan Tujuannya
1)      Profit Oriented OrganizationTujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
2)      Non Profit Oriented Organization (Organisasi Sosial)Tujuan organisasi jenis ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari organisasi jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
·   Organisasi Berdasarkan Bentuk
v  LINE ORGANIZATION
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
        Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
        Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
        Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
        Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
        Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
        Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
        Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
        Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
        Adanya penghematan biaya
        Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
        Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
        Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
        Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
        Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
        Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
        Kurang tersedianya staf ahli

v  LINE AND STAFF ORGANIZATION
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.
Ciri-Ciri :
·    Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
·    Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff.
·    Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff.
·    Jumlah karyawan banyak.
·    Organisasi besar, bersifat komplek.
·    Jumlah karyawan banyak.
·    Daerah kerja luas.
·    Pimpinan-karyawan bisa tidak saling mengenal.
·    Spesialisasi beraneka ragam & digunakan secara optimal.

Terdapat 2 komponen utama :
·      Pimpinan (pengendali, penanggung jawab, menetukan tujuan,     kebijaksanaan, keputusan)
·      Staf (pembantu pimp) : staf koordinasi (nasihat, pengawasan), staf teknik (pelayanan teknis).Pelaksana : pelaksana tugas.

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
·      Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan..
·      Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
·      Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil..
·      Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
·      Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
·      Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya.
·      Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
·      Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
·      Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.
·      Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
·      Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
·      Pimpinan lini mengabaikan advis staf.
·      Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.
·      Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.
·      Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
·      Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

v  FUNCTIONAL ORGANIZATION
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri – ciri :
·      Dalam melaksanakn tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksana bawahan karena bidang tugas sudah jelas.
·      Koordinasi ada pada tingkat pimpinan.
·      Pembagian unit organisasi didasarkan spesialisasi tugas.
·      Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit yang ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama.
·      Dapat terlihat pada perusahaan yg bidang tugasnya dapat digariskan secara tegas, misalnya : unit produksi, pemasaran, keuangan, dll.
·      Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
·      Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
·      Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
·      Target-target jelas dan pasti.
·      Pengawasan ketat.
·      Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasi fungsional:
·      Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
·      Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.
·      Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
·      Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
·      Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
·      Pembidangan tugas menjadi jelas.
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional :
·      Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
·      Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
·      Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.

v  COMMITTEE ORGANIZATION
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri :
·      Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
·      Terdapat spesialisasi yang maksimal.
·      Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja.

B.     RDK dan RDKK
*      Pengertian RDK
            Rencana Definitif Kelompok tani (RDK) adalah rencana kegiatan kelompok tani untuk satu tahun yang disusun berdasarkan kesepakatan kerjasama sebagai hasil dari musyawarah Kelompok tani. RDK berisi kegiatan kelompok tani dalam melaksanakan   usahataninya yang memuat data Kelompok tani,  sasaran  areal  dan produktivitas intensifikasi, rencana kebutuhan sarana produksi, modal usaha tani­nya dan jadwal kegiatan serta pelaksana/penanggung jawab kegiatan  dan  lain-lain yang mengikat semua anggota Ke­lompok tani.

*      Pengertian RDKK
   Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) adalah pesanan kelompok tani terhadap sarana produksi pertanian dan biaya lainnya untuk satu musim tanam sebagai hasil dari musyawarah kelompok tani yang memuat jenis, jumlah, jadwal waktu yang dibutuhkan dan sumber dana untuk pembeliannya.




*      Tujuan Pembuatan RDK dan RDKK
1)      Sebagai sarana untuk mengarahkan kelompok tani agar menerapkan teknologi sesuai anjuran.

2)      Sarana untuk memperlancar penyaluran sarana produksi.
3)      Sarana pembelajaran bagipetani dalam mengorganisasikan dirinya.